Sampah Bandar Lampung 800 Ton Sehari tapi hanya 1 TPA, Ini Saran DPRD

Bandar Lampung, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung agar mencari solusi lain selain TPA Bakung untuk menjadi muara sampah-sampah di Kota Bandar Lampung.
Hal ini disampaikan Ketua DPRD Kota Bandar Lampung, Wiyadi usai Agenda Rapat Paripurna bersama Pemkot, Selasa (13/9/2022). Ia menilai, DPRD melihat bertahun-tahun semua sampah di Bandar Lampung berakhirnya pasti di TPA Bakung.
“Kalau semua (dibuang) ke Bakung, luas Bakung ini kan kalau kita lihat sudah tidak representatif lagi. Lalu ada lagi kendala kendaraan, kemudian alat, dan tenaga kerja,” kata Wiyadi.
1. Pemkot harus bisa memutus rantai sampah ke Bakung
Berfokus pada TPA Bakung, menurut Wiyadi pemerintah kota perlu mencari cara agar memutus rantai sampah agar tak sampai ke Bakung. Misalnya dikelola di tingkat kecamatan atau bahkan di tingkat kelurahan.
“Kalau bisa dikelola di tingkat masyarakat itu bisa lebih baik. Karena nanti gak semua sampahnya bermuara di Bakung,” imbuhnya.
Ia juga merasa miris dengan keadaan TPA Bakung dengan ribuan ton sampah yang setiap hari masuk ke sana. Sehingga pihaknya juga sebisa mungkin akan membantu pemkot untuk mencari solusi dan memecah rantai sampah ke TPA.
“Kita rencananya juga akan berkomunikasi dengan daerah lain seperti ada kan di Solo dan Jatim (Jawa Timur) itu sampah dikelola pihak ketiga jadi sumber energi listrik,” timpalnya.
Baca Juga: Terindikasi akan Tawuran, Polisi Gelandang 259 Pelajar Bandar Lampung
2. Pengelolaan sampah bisa dimulai dengan mendaur ulang sampah
Terkait bank sampah telah banyak menjamur di Kota Bandar Lampung, Wiyadi juga mengapresiasi hal tersebut dan meminta pemerintah untuk ikut mendukung gerakan seperti itu dengan cara mengembangkan lagi potensi yang telah ada.
“Sekarang kalau kita lihat banyak sampah plastik sampah itu bisa didaur ulang menjadi produk bernilai ekonomis, itu kan bagus ya. Nanti kita minta (dinas) lingkungan hidup untuk kelola itu,” ujarnya.
Selain itu, tak hanya pada tingkat masyarakat, Ia juga meminta lembaga pemerintahan juga ikut membentuk kegiatan serupa agar lebih banyak lagi pos pengelolaan sampah.
“Seperti kemarin kita liat ada yang dilakukan oleh pak dandim itu ya. Mereka ada satu tempat yang sederhana tapi mereka bisa mengelola dan membakar berapa ton sampah hanya dengan bahan bakar oli bekas ditambah solar,” katanya.
3. Sampah Bandar Lampung mencapai 800 ton per hari
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, telah berusaha semaksimal mungkin untuk membersihkan sampah di Kota Bandar Lampung. Meski demikian Ia memang belum memiliki solusi pas untuk mengakhiri sampah selain di TPA Bakung.
“Sampah kita ini 800 ton per hari dan Alhamdulillah untuk kebersihan teman-teman sudah liat karena biasanya empat kali sekarang delapan kali kita keliling (kota) supaya bersih,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan banyaknya sampah yang ada semata-mata karena tak hanya sampah rumah tangga harian, pemkot juga membersihkan sungai-sungai tiap minggunya.
4. Mencari investor pengelola sampah tak mudah
Disinggung mengenai mencari bantuan pihak ketika untuk mengelola sampah menjadi energi listrik, Eva Dwiana mengaku kesulitan mencari investor tersebut.
“Kendala itu ada di dana. Dananya besar. Kita juga kan gak bisa asal manggil orang untuk jadi investor supaya bisa mendanai kita. Makanya Bunda juga tadi tawarkan ke anggota dewan supaya kita cari sama-sama,” katanya.
Sebelumnya pada 2021 lalu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung, Khaidarmansyah mengatakan, Bandar Lampung merupakan salah satu kota yang ikut serta dalam Proyek PSEL (Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik) dari pusat.
Ia juga menyebutkan Bandar Lampung telah melakukan kajian apakah sampah di kota ini lebih cocok diubah menjadi briket atau energi listrik. Bahkan pada Desember 2021 Ia juga sempat menyebutkan pada proyek Waste to Energy di kota ini telah mendapatkan beberapa kandidat investor dari beberapa negara. Namun sampai hari ini belum ada tindak lanjutnya.
Baca Juga: Bandar Lampung Bakal Punya Wisata Jalan Kaki Hutan Mangrove