Rumah Singgah Anak Hebat, Akomodasi Pasien Kanker Gratis di Lampung

Memfasilitasi tempat tinggal, makan hingga transportasi

Bandar Lampung, IDN Times - Secara umum rumah singgah dapat diartikan sebagai tempat tinggal sementara bagi seseorang. Namun rumah singgah kini banyak digunakan sebagai tempat sementara pasien khusus. Maka tak heran rumah singgah akan banyak kita temukan di lingkungan rumah sakit khusus atau RSUD.

Rumah singgah ini biasanya menampung keluarga pasien dengan penyakit khusus dan berasal dari pelosok daerah. Mereka harus berobat rutin atau tinggal sementara di rumah sakit rujukan selama perawatan.

Seperti Eka (25) warga asal Lampung Tengah misalnya, beberapa bulan lalu anaknya didiagnosa mengidap Leukimia. Ia harus tinggal di Bandar Lampung selama anak balitanya menerima perawatan kemoterapi rutin di RSUD Abdoel Moeloek karena jarak rumahnya terlalu jauh dengan rumah sakit tersebut.

Tak hanya Eka, masih banyak beberapa pasien asal daerah di luar Bandar Lampung membutuhkan tempat tinggal sementara selama pengobatan anaknya di rumah sakit ibu kota. Mereka memilih tinggal di rumah singgah dibanding menyewa kos atau hotel karena lebih terjangkau.

Salah satunya adalah Rumah Singgah Anak Hebat di Kecamatan Tanjungkarang Barat Bandar Lampung. Uniknya rumah singgah satu ini menyediakan fasilitas menginap bagi pasien khusus pengidap kanker di Lampung secara gratis. Bahkan rumah singgah ini menyediakan bahan makanan serta kebutuhan balita secara cuma-cuma untuk pasien di sana.

“Di sini gratis, makanya saya bersyukur ketemu Bang Hendi dan rumah singgah ini. Malah keperluan anak saya udah disediain juga kayak pampers, susu, tisu dan keperluan lainnya. Kebutuhan makan kayak beras dan lauk pauk gitu juga disediain jadi kita tinggal ngolah aja di sini,” kata Eka, Senin (7/8/2023).

1. Dibangun satu tahun lalu

Rumah Singgah Anak Hebat, Akomodasi Pasien Kanker Gratis di LampungRumah Singgah Anah Hebat. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Pendiri Rumah Singgah Anak Kebat, Hendi Iduan mengatakan rumah singgah ini sebenarnya masih tergolong baru. Ia membangun rumah singgah tersebut sejak Oktober 2022 lalu. Meski demikian, ia sudah membantu orang sakit sejak 2003 di Jakarta dengan bergabung disebuah yayasan sosial. Namun aktivitasnya itu, membuat dirinya merasa jauh dengan keluarganya sendiri karena harus bolak-balik keluar kota.

“Jadi akhirnya saya coba buat rumah singgah ini di depan rumah. Kebetulan saya lihat juga di depan itu ada rumah kosong, saya coba bilang (izin) ke tetangga kanan kiri dulu katanya boleh. Akhirnya saya sewa dan sekarang jadilah Rumah Singgah Anak Hebat itu dan jadi tempat main anak saya juga di sana,” katanya.

Tak hanya tempat tinggal, Hendi juga memiliki mobil khusus pasien untuk rumah singgah. Mobil ini dipergunakan untuk membantu mengantarkan pasien ke rumah sakit atau saat dirujuk ke luar kota. “Kalau misalnya mobil ini lagi dipakai ke luar kota, kita akan naikan Grab atau juga bisa pakai mobil pribadi saya,” lanjutnya.

2. Rezeki selalu ada untuk rumah singgah

Rumah Singgah Anak Hebat, Akomodasi Pasien Kanker Gratis di LampungLemari mainan dan buku Rumah Singgah Anah Hebat. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Meski masih menyewa, Hendi mengaku ia tak pernah kekurangan dalam mencukupi kebutuhan rumah singgahnya. Padahal rumah dengan kapasitas 8 pasien tersebut setiap hari ia cukupi bahan pokok sehari-harinya seperti beras, sayur, dan lauk pauk, serta kebutuhan umum lainnya.

“Dari kiriman Allah. Saya juga gak tahu karena semuanya datang begitu saja. Ada dari teman-teman, dari donatur. Bersyukur selama 1 tahun ini belum pernah merasa kekurangan baik lauk pauk daging, ikan, telur, semua selalu ada,” ungkapnya.

Meski begitu, Hendi tetap meminta keluarga pasien untuk membayar dengan cara merawat rumah singgah itu agar tetap bersih saja selama mereka menginap di sana. Agar mereka juga bisa tinggal dengan nyaman di lingkungan bersih.

“Mereka cuma saya minta jaga rumahnya agar tetap besih saja. Makanya saya lihat belum ada rumah singgah yang se-free ini ya. Untuk biaya hidup juga kadang kita bantu, ketika mereka memang tidak ada atau habis uang, maka saya coba bilang ke teman-teman saya karena saya juga gabung di komunitas orang-orang punya lah gitu teman-teman sepeda, Alhamdulillah ada yang mau bantu,” katanya.

Baca Juga: Cerita Alenta, Bayi Berusia 2 Tahun Penderita Leukimia di Lampung

3. Rumah Singgah Anak Hebat juga akan dibuat di Jakarta dan Bandung

Rumah Singgah Anak Hebat, Akomodasi Pasien Kanker Gratis di LampungRumah Singgah Anah Hebat. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ayah dua anak ini juga mengatakan selama satu tahun rumah singgah berdiri, ia sudah membantu lebih dari 20 keluarga. Tak hanya pasien di rumah singgah, Hendi juga punya beberapa pasien dampingan di Bandar Lampung.

“Ada juga yang memang domisili Bandar Lampung. Biasanya kita advokasikan ke rumah sakit atau kalau butuh rujuk ke Jakarta kita bantu. Mereka minta antar, saya antar dan carikan rumah singgah di Jakarta,” imbuhnya.

Oleh karenanya ia saat ini sedang berencana membuka cabang Rumah Singgah Anak Hebat di Jakarta dan Bandung. Ia juga bersyukur ada satu BUMN yang mau membantu untuk mewujudkan itu.

“Sewa juga di sana. Yang di Jakarta insya Allah antara dua tempat ya kalau gak di deket RSCM ya di Gatot Subroto. Ini sudah ada sinyal sih dari BUMN yang mau bantu semoga segera ya,” katanya.

4. Hendak membuat usaha produktif agar rumah singgah menjadi mandiri

Rumah Singgah Anak Hebat, Akomodasi Pasien Kanker Gratis di LampungRumah Singgah Anah Hebat. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Namun meski semua kebutuhan tercukupi, Hendi mengatakan sebenarnya ia juga masih mengalokasikan uang pribadi dari pendapatannya untuk rumah singgah. Sehingga ia berencana untuk membuat usaha produktif untuk rumah singgah.

“Saya saat ini kerja di sebuah event organizer. Jujur memang perbulan kadang kita masih suka minus 3 juta. Tapi bersyukur bisa dicover dari pendapatan saya dan rezeki lainnya,” ujarnya.

Ia berharap usaha produktif ini kedepan bisa membuat rumah singgah menjadi mandiri dan tidak tergantung dengan donatur. Ia mengatakan, rencananya rumah singgah akan membuat sebuah apotek atau usaha jual peralatan kesehatan.

“Jadi nanti hasilnya sebagian untuk rumah singgah dan sebagian lagi untuk hidup relawan. Kita lagi planning dan udah ada satu donatur berencana buatkan apotek ada juga satu teman yang supply alat kesehatan,” jelasnya.

5. Sering mendapat fitnah dari orang-orang

Rumah Singgah Anak Hebat, Akomodasi Pasien Kanker Gratis di LampungRumah Singgah Anah Hebat. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Hendi pun menceritakan dirinya selama membangun rumah singgah tak selalu berjalan lancar. Ada saja fitnah ia dapatkan selama ia membantu pasien pengidap kanker di Lampung.

“Tapi saya jalan terus aja, saya yakin walau orang gak kenal saya, selama apa yang saya lakukan itu baik, orang-orang akan tahu sendiri. Itu saja,” ujarnya.

Ia juga mengaku rumah singgah juga merupakan lahan pengajaran dirinya pada anaknya. Di mana kedua putrinya juga sering melakukan kegiatan sosial bersama dirinya ke rumah sakit dan bermain bersama anak-anak pengidap kanker.

“Saya merasa ini fun saya. Ini bahagia saya dan anak-anak saya. Menurut saya hidup hanya mencari uang sebanyak-banyaknya itu tidak ada artinya. Jujur saya sempat vakum 4 bulan (dari kegiatan sosial) tapi hidup saya hampa. Kayaknya memang ini passion saya aja,” jelasnya.

Baca Juga: [WANSUS] Anak Petani Asal Jombang Kini Jabat Kabid Humas Polda Lampung

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya