Program WASH In HCF Diharapkan Bisa Terus Merambah Kabupaten Lain

Diseminasi program WASH In HCF di Bandar Lampung dan Metro

Bandar Lampung, IDN Times - Berharap bisa segera merambah ke kabupaten/kota lainnya, Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) langsung diseminasi hasil program Water, Sanitation, and Hygiene in Healthcare Facilities (WASH in HCF) di Hotel Horison, Rabu (24/8/2022).

Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dihadiri dari berbagai instansi seperti dinas kesehatan, dinas perumahan dan pemukiman, dan lainnya. 

Direktur YKWS Provinsi Lampung, Febrilia Ekawati berharap, adanya diseminasi hasil program air sanitasi dan kebersihan lingkungan di layanan kesehatan yang diadakan di dua kota percontohan yakni Bandar Lampung dan Metro, ini bisa menjadi contoh kabupaten lain untuk mengikuti.

"Program WASH In HCF sudah berjalan sejak Maret 2021. Kita melibatkan berbagai kelompok masyarakat dalam melakukan audit sosial di fasilitas layanan kesehatan khususnya puskesmas, di bidang air, sanitasi, dan kebersihan," kata dia.

1. Profil singkat program WASH in HCF

Program WASH In HCF Diharapkan Bisa Terus Merambah Kabupaten LainWorkshop Diseminasi Program WASH in HCF. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

WASH in HCF atau Water, Sanitation, and Hygiene in Healthacare Facilities merupakan sebuah program diinisiai YKWS bersama Pemerintah Kota Bandar Lampung dan Kota Metro. Tujuannya, mengentaskan masalah sanitasi dan menuju lingkungan bersih yang ada di fasilitas pelayanan kesehatan.

YKWS memilih dua kota di Provinsi Lampung sebagai pilot project untuk kegiatan ini dengan total 9 puskesmas percontohan.

“Kita ada lima puskesmas di Kota Bandar Lampung, itu ada di Kedaton, Kemiling, Panjang, Pasar Ambon, dan Kotakarang. Empat puskesmas di Kota Metro yaitu Puskesmas Iringmulyo, Banjarsari, Margorejo, dan Mulyojati,” katanya.

Baca Juga: SNV dan YKWS Gagas Program Puskemas Ramah Difabel dan Kelompok Rentan 

2. Alasan WASH in HCF harus dilakukan

Program WASH In HCF Diharapkan Bisa Terus Merambah Kabupaten Lainilustrasi layanan kesehatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Direktur Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dr. Anas Ma'ruf yang hadir secara daring pada saat itu mengatakan akses air minum dan sanitasi di Indonesia saat ini masih sangat jauh dibandingkan negara lainnya.

Menurut data BPS, akses air minum aman di Indonesia saja baru menyentuh angka 11,8 persen. Jauh jika dibanding negara lain di Asia Tenggara seperti Filipina sudah mencapai 47 persen, Myanmar 59 persen, Malaysia 94 persen, dan Singapura 100 persen.

Sedangkan untuk keamanan akses sanitasi, Indonesia juga masih berada diangka terbawah dari beberapa negara Asia tenggara lainnya yakni 7 persen. Padahal di Thailand telah mencapai angka 26 persen, Myanmar dan Filipina 61 persen, tertinggi Singapura 100 persen.

“Sedangkan akses sanitasi belum layak di Indonesia itu ada di 15 provinsi di Indonesia. Ke-15 provinsi ini hanya berada di angka rata-rata 15 persen, termasuk Provinsi Lampung,” katanya.

3. 14,77 persen faskes Indonesia tidak punya layanan dasar air minum

Program WASH In HCF Diharapkan Bisa Terus Merambah Kabupaten Lainilustrasi minum air putih (IDN Times/Mardya Shakti)

Ia juga menyampaikan, sedikit hasil Riset Fasilitas Kesehatan (Risfaskes) Tahun 2019 mencakup 9.831 puskesmas dan 530 rumah sakit di Indonesia.

Ia menyebutkan sebanyak 14,77 persen fasilitas kesehatan tidak memiliki layanan dasar air minum, 0,82 persen tidak memiliki layanan dasar sanitasi, dan 2,9 persen tidak melakukan pengelolaan sampah. 

“Belum lagi menurut BPS, diprediksi ada jumlah penduduk. Sampai 2030 nanti diperkirakan mencapai 296,41 juta jiwa yang menyebabkan kebutuhan masyarakat terhadap akses air minum dan sanitasi meningkat,” katanya.

4. Pemerintah mendukung program WASH in HCF dapat diterapkan di kabupaten lain

Program WASH In HCF Diharapkan Bisa Terus Merambah Kabupaten LainAnggota Komisi IV DPRD Bandar Lampung, Rozaldi (kiri), Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi, Uki Basuki (kanan). (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Rizaldi pun ikut mengapresiasi program ini. Ia mengatakan, pihaknya bersama pemerintah kota akan terus konsen melakukan pembangunan sanitasi khususnya di 2023.

"Kita di APBD 2023 sudah anggarkan dana untuk perbaikan sanitasi. Begitu juga pelayanan kesehatan juga kami anggarkan lebih besar dari lainnya. Ini bentuk komitmen kita," imbuhnya.

Uki Basuki, perwakilan dari dinas kesehatan Provinsi Lampung juga mengatakan pihaknya akan melihat lebih dalam terkait program ini dan segera melaporkan ke pimpinan terkait strategi atau perluasan dari apa yang sudah diperoleh dari puskesmas percontohan di Bandar Lampung dan Metro.

“Karena masalah air dan sanitasi sangat penting untuk menunjang masyarakat sehat, tentu akan ada respon positif dari pimpinan untuk segera mungkin diimplementasikan ke kabupaten lainnya,” katanya.

Baca Juga: Cara YKWS dan Kota Metro Bangun Puskesmas Sasar Disabilitas dan Lansia

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya