Lato-lato Punya Dampak Positif? Ini Kata Pengamat Pendidikan

Namun memainkan permainan ini juga perlu batasan-batasan

Bandar Lampung, IDN Times - Viralnya permainan tradisional lato-lato di kalangan anak-anak beberapa waktu lalu ini ternyata bisa berdampak positif pada anak, yakni dapat menghindari anak dari penggunaan gadget berlebihan.

Pengamat pendidikan dari Universitas Lampung, Thoha B Sampurna Jaya menyampaikan, terlepas dari larangan permainan lato-lato di sekolah, lato-lato sebenarnya membawa hal baik jika ditelisik dari fungsi aslinya yakni permainan anak.

“Kalau yang saat ini di luar jam belajar anak pegangnya HP, pegangnya gadget, sekarang gantian main lato-lato. Sebenarnya ini bisa jadi sisi baiknya jadi anak-anak tidak terfokus untuk bermain HP,” katanya, Jumat (6/1/2023).

1. Permainan disukai anak tak melulu karena viral

Lato-lato Punya Dampak Positif? Ini Kata Pengamat PendidikanDosen FKIP Unila, Thoha B Sampurna Jaya. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Thoha menyebutkan, permainan ini awalnya memang sudah lama ada dan dimainkan sejak tahun 1960an di Indonesia. Namun kembali viral dan populer ketika Presiden Joko “Jokowi” Widodo mencoba permainan ini bersama Gubernur Jawa barat Ridwan Kamil.

Namun ia kurang setuju jika permainan ini disukai anak-anak hanya karena viral saja. Ia yakin ada suatu keseruan dalam permainan sehingga mainan tersebut terus dilakukan.

“Viral itu bisa jadi hanya pemicu saja, dan sebenarnya permainan ini memang memerlukan keterampilan sehingga menjadi menarik dan seru. Jika tidak terampil maka permainan tersebut tidak begitu indah dan pasti tak akan lama eksis,” ujarnya.

Baca Juga: Cara Upgrade USIM 4G Pelanggan XL dan AXIS, Simple Kok!

2. Permainan tradisional juga perlu batasan

Lato-lato Punya Dampak Positif? Ini Kata Pengamat Pendidikanilustrasi lato-lato (IDN Times/Bayu Aditya Suryanto)

Selain itu, Thoha menyampaikan permainan anak khususnya permainan tradisional sebenarnya didesain untuk melatih tumbuh kembang serta kreativitas anak-anak. Di mana anak dapat bergerak dan melatih otaknya berpikir.

Meski begitu, ia menilai permainan tradisional pun memiliki batasan-batasan agar tidak mengganggu aktivitas anak lainnya seperti belajar dan melakukan pekerjaan di rumahnya.

“Permainan itu bagus, tapi memang perlu orang tua dan guru memberikan batasan-batasan supaya nantinya permainan itu tidak mengganggu proses pembelajaran mereka. Tidak hanya lato-lato saja tapi juga permainan yang lain,” jelasnya.

3. Tidak melarang sepenuhnya bermain di sekolah namun hanya waktu tertentu

Lato-lato Punya Dampak Positif? Ini Kata Pengamat PendidikanMIN 6 Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Menurut Thoha, tak terlalu melarang jika memang anak-anak ingin membawa lato-lato untuk dimainkan di sekolah. Asal tergantung bagaimana pihak pendidikan memberikan batasan waktu dan tempat anak bermain.

“Misal main di ruang kelas itu ya jangan. Kalau sudah di kelas apalagi sudah mulai belajar tolong disimpan. Kalau sudah waktunya bermain atau jam istirahat tidak akan terjadi masalah asal kita tahu kita keterampilan, bisa mainnya,” katanya.

Oleh karenanya peran guru sangat besar sekali untuk mengawasi permainan itu di dalam lingkungan sekolah. Selain itu, ia menambahkan anak juga perlu mengerti jika memang tidak terampil dalam bermain sebaiknya tidak memainkannya.

“Ini kan permainan keterampilan. Jika tidak bisa sebaiknya tidak usah. Anak-anak perlu untuk diberikan imbauan itu dan akan bisa memahami itu termasuk batasan-batasan tadi,” tutupnya.

4. Disdik Bandar Lampung akan imbau sekolah larang anak bawa lato-lato

Lato-lato Punya Dampak Positif? Ini Kata Pengamat PendidikanAnak-anak memainkan lato-lato. (Instagram/hebat.bintars)

Diketahui Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung berencana mengimbau sekolah- sekolah untuk meminta siswanya tidak membawa mainan viral lato-lato.

Meski belum ada surat edaran resmi, hal ini merujuk atas dasar kemungkinan permainan tersebut dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah dan berbahaya.

“Yang secara resmi memang belum ada. Tapi nanti saat rapat dengan kepala sekolah saya akan imbau sekolah untuk melarang siswa membawa lato-lato,” kata Kepala Seksi Kelembagaan Dinas Pendidikan Bandar Lampung, Mulyadi Syukri.

Baca Juga: Disdik Bandar Lampung Bakal Imbau Sekolah Larang Siswa Bawa Lato-lato

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya