Kualitas Pendidikan di Lampung Mulai Bergeser, Ini Pemicunya

Bandar Lampung, IDN Times - Menilik perkembangan sistem pendidikan di Provinsi Lampung, pengamat pendidikan Provinsi Lampung, Thoha B Sampurna Jaya mengatakan, saat ini Provinsi Lampung telah banyak mengalami pergeseran kualitas pendidikan di kabupaten/kotanya.
Tapi bukan pergeseran ke arah negatif, melainkan sebaliknya. Ia berpendapat kini sekolah-sekolah di kabupaten/kota selain Bandar Lampung sudah mulai muncul dan mengeluarkan taringnya sehingga dapat bersanding dengan sekolah-sekolah bergengsi di Bandar Lampung.
“Pendidikan di Lampung sebenarnya kalau kita mau mengacu telah terjadi pergeseran. Selama ini kan rata-rata kualitas pendidikan di Provinsi Lampung didominasi oleh sekolah-sekolah Bandar Lampung, tapi sekarang sudah mulai banyak bergeser dan banyak kita lihat yang rata-rata kualitas bergeser ke Metro,” katanya pada IDN Times, Minggu (9/10/2022).
Hal ini juga mengacu pada rangking SMA terbaik di Lampung berdasarkan Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) 2021 lalu, SMAN 1 Metro meraih peringkat pertama. Selain itu ada 3 SMA lainnya di kabupaten yakni SMAN 1 Pringsewu, SMA Sugar Grup B Mataram Lampung Tengah, dan SMA Kebangsaan Lampung Selatan yang juga meraih 10 besar SMA terbaik di Lampung.
Baca Juga: Peran Medsos dalam Dunia Pendidikan Mudahkan Guru Gelar Pembelajaran
1. Perlakuan khusus pada kurikulum lokal
Dosen Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung ini juga mengatakan, Metro dan beberapa sekolah lain di kabupaten sekarang sudah sangat bagus dalam hal kurikulum maupun fasilitas fisiknya.
“Artinya ini bisa menggeser kualitas pembelajaran yang ada di Bandar Lampung. Dan inilah yang kita harapkan, artinya ini juga memang perlu agar kualitas pendidikan yang merata itu penting, jangan hanya terpusat di ibu kota,” imbuh Thoha.
Meski demikian, ia yakin pada dasarnya semua sekolah tidak ada bedanya dengan provinsi maupun daerah lain karena berasal dari akar yang sama yakni kementerian pendidikan. Namun sistem itu akan jadi berbeda jika telah diberikan perlakuan khusus sesuai konteks kurikulum lokalnya.
2. Mengurangi migrasi lokal ke ibu kota
Hal positif kedua dengan adanya pemerataan kualitas pendidikan ini, Thoha mengatakan hal ini bisa memperkecil angka migrasi ke Bandar Lampung. Sehingga tidak ada kepadatan penduduk yang timpang.
“Jadi cukup saja sekolah di daerahnya masing-masing. Karena di tempatnya sudah ada sekolah yang bagus dan punya kualitas sama dengan Bandar Lampung sehingga mereka tidak akan berkumpul menumpuk semua di Bandar Lampung,” ujarnya.
Selain itu, peningkatan kualitas sekolah juga bisa dilihat dari rata-rata banyaknya siswa yang lulus dari Provinsi Lampung dan diterima di perguruan tinggi negeri di Indonesia.
3. Komitmen dari daerah masing-masing untuk fasilitas pendidikan masih buruk di Lampung
Thoha juga menyampaikan penyelenggaraan proses pendidikan tak terlepas dari tanggung jawab dari pemerintah. Sehingga memang diperlukan komitmen dari daerah masing-masing agar pendidikan di daerahnya bisa maju.
“Jadi bukan hanya menyangkut masalah aware terhadap pelaksanaan (kesadaran akan pendidikan dari masyarakat), tapi juga aware dengan anggaran. Bagaimana daerah berpacu meningkatkan kualitas pembelajarannya,” jelasnya.
Hal ini masih menjadi pekerjaan rumah dan catatan menyangkut tingkat perhatian daerah terhadap pendidikan di daerahnya masing-masing yakni tingkat SMA sederajat untuk pemerintah provinsi dan SD-SMP sederajat untuk Pemerintah Kabupaten dan Kota di Lampung.
“Mereka harus aware (sadar/peduli) terhadap peningkatan software atau pembelajarannya, juga hardwarenya atau fasilitasnya. Karena sekarang untuk meningkatkan kualitas harus didukung fasilitas pendidikan. Seperti perlu adanya perpustakaan lengkap, laboratorium, dan memenuhi persyaratan ini lah kita lihat masih banyak sekolah di Lampung yang fasilitasnya pendukungnya masih relatif kurang,” jelasnya.
Baca Juga: Polemik Gaji P3K, Ini Hasil Rapat Pemkot dan Kemendagri di Jakarta