Konsumsi Beras Warga 2023 Meningkat, Puasa Senin Kamis jadi Solusi?

Pemkot juga ingin galakan kantin pangan lokal di sekolah

Bandar Lampung, IDN Times - Tingkat konsumsi masyarakat Kota Bandar Lampung terhadap komoditi beras meningkat di 2023. Puasa senin kamis menjadi salah satu solusi dari pemerintah kota untuk mengurangi konsumsi beras ditingkat konsumen.

Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung, Mohammad Yusuf ketika diwawancarai IDN Times di kantornya, Selasa (21/11/2023).

“Memang beras ini, tingkat konsumsinya di Bandar Lampung masih cukup tinggi ya. Tapi kami juga sudah sejak lama melakukan sosialisasi pengurangan konsumsi beras seperti one day no rice dan puasa Senin Kamis,” katanya.

Menurut data Dinas Pangan Bandar Lampung, konsumsi beras di Kota Tapis Berseri pada 2022 sempat mengalami penurunan dari sebelumnya 246 gram/kapita/hari menjadi 179,8 gram/kapita/hari. Kemudian di 2023 meningkat lagi menjadi 181 gram/kapita/hari.

Baca Juga: Siger Milenial, Dipilih jadi Nama JPO Aestetik Bandar Lampung

1. Belum ada perwali tentang diversifikasi pangan di Bandar Lampung

Konsumsi Beras Warga 2023 Meningkat, Puasa Senin Kamis jadi Solusi?Jurnal.id

Yusuf mengatakan, imbauan puasa Senin Kamis ini memang berlaku secara umum. Namun sosialisasi yang dilakukan lebih kepada masyarakat tingkat sekolah sehingga biasanya program ini berkerja sama dengan dinas pendidikan kota.

“Karena mayoritas masyarakat kita kan muslim. Jadi dengan puasa Senin Kamis ini selain bisa menambah pahala kita juga bisa skip makan nasi dua kali dalam seminggu itu. Kan gak makan siang. Kalau yang melakukan ini banyak atau bahkan sekeluarga kan sangat bagus,” jelasnya.

Yusuf mengatakan, program diversifikasi pangan di Bandar Lampung memang belum ada perwalinya. Sehingga pihaknya sampai ini baru sebatas melakukan sosialisasi saja bersama-sama pihak terkait.

2. Program kantin sekolah, satu minggu sekali menjual makanan lokal nonberas

Konsumsi Beras Warga 2023 Meningkat, Puasa Senin Kamis jadi Solusi?Ilustrasi singkong goreng (instagram.com/dapurmimi84)

Selain itu, Yusuf mengatakan pihaknya juga bersama dinas pendidikan sedang menggalakkan cinta pangan lokal dengan mengonsumsi makanan sumber karbohidrat selain beras di kantin-kantin sekolah.

“Jadi di kantin-kantin itu nantinya kita pengin seminggu sekali misalnya mereka gak boleh jual nasi. Jadi harus panganan lokal kita kayak singkong, ubi, yang sehat-sehat juga,” imbuhnya.

Tentunya, siswa juga bisa membawa bekal sendiri dari rumahnya. Sehingga ia mengimbau sekolah-sekolah juga bisa memberi program khusus bekal makanan lokal satu hari seminggu untuk siswanya.

3. Satu orang membuang satu nasi, sama dengan negara membuang 15 ton beras secara cuma-cuma

Konsumsi Beras Warga 2023 Meningkat, Puasa Senin Kamis jadi Solusi?Plt. Kadis Pangan Bandar Lampung, M. Yusuf. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Tak hanya itu, Yusuf juga ingin masyarakat Bandar Lampung lebih sadar dari pemborosan makanan. Ia berharap masyarakat tidak membuang-buang makanan meski hanya satu butir nasi dalam piring. 

“Itu sudah ada penelitiannya lho. Kalau satu orang saja membuang satu butir beras atau padi, itu sama dengan membuang 15 ton beras dalam sehari se Indonesia,” ujarnya.

Ia juga miris dengan perilaku orang-orang yang masih mengambil makanan di pesta dengan porsi besar namun tak dihabiskan. Seperti sudah menjadi budaya yang melekat.

“Apalagi saat kondangan itu. Sudah ngambil banyak, dimakan cuma sedikit, terus dibuang. Intinya tidak di rumah, di manapun itu, mau makanan yang kita beli sendiri atau gratis, budayakan untuk menghabiskannya,” tambahnya.

Baca Juga: Kritisi UMP Lampung 2024, Buruh: Gubernur Ini Jujur Dia Sudah Gagal

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya