Jawab Satu Pertanyaan, Maba Unila Ini Dapat Beasiswa Sampai Lulus!

Berasal dari keluarga sederhana dan belum dapat beasiswa

Bandar Lampung, IDN Times - Jawab satu pertanyaan soal nomor rumah dinas Wali Kota Bandar Lampung, Mahasiswa Baru Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung (Unila) 2022 satu ini langsung dapat beasiswa pendidikan sampai lulus kuliah.

Mahasiswa yang beruntung itu adalah Adel Amelia Melianda. Ia bersama sekitar 1.100 mahasiswa FISIP lainnya sedang menjalani program pengenalan fakultas di pelataran gedung FISIP, Kamis (18/8/2022). Kebetulan hari ini, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana datang berkunjung ke fakultas untuk memberikan wejangan kepada mahasiswa baru di Unila.

Di akhir kuliah umumnya, Wali Kota Eva Dwiana mengajukan beberapa pertanyaan ringan seperti nomor rumah dinasnya. Ada beberapa mahasiswa yang maju namun salah menjawab. Kemudian Adel mengangkat tangan dan menjawab bahwa nomor rumah dinas Eva Dwiana adalah No.1.

“Betul. Bunda kasih beasiswa ya sampai lulus kuliah 5 tahun bayar dimuka. Catat ya nama anaknya,” kata Eva Dwiana kepada salah satu stafnya.

1. Adel belum mendapat beasiswa sebelumnya

Jawab Satu Pertanyaan, Maba Unila Ini Dapat Beasiswa Sampai Lulus!Adel, Mahasiswa Baru Sosiologi FISIP Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Ketika diwawancarai, Adel mengaku sangat senang dan terharu karena ia sampai menitihkan air mata karena saking bahagianya.

“Senang banget, bersyukur karena bisa meringankan beban orang tua saya,” kata Adel.

Ditambah lagi, ia memang belum mendapat beasiswa apapun. Sehingga dengan beasiswa ini ia tidak perlu lagi memusingkan biaya kuliahnya karena ditanggung hingga lulus.

Baca Juga: Cerita Mahasiswa Unila 'Langganan' Menang Lomba Poster Internasional

2. Anak dari makelar pertanian

Jawab Satu Pertanyaan, Maba Unila Ini Dapat Beasiswa Sampai Lulus!Wali Kota Eva Dwiana di pengenalan kampus Unila 2022. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Memiliki empat bersaudara, Adel menceritakan ia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya adalah seorang makelar pertanian di Kota Bandar Lampung dan Ibunya adalah seorang ibu rumah tangga.

“Jadi ayah saya itu jadi penyambung antara petani dan perusahaan-perusahaan yang butuh bahan pertanian. Ayah saya makelar di komoditi kopi. Sedang kopi itu musim-musiman dan banyak gagal panennya tahun ini,” ujarnya.

Mahasiswa Sosiologi kelahiran Bandar Lampung, 30 Mei 2004 ini mengatakan nantinya ia ingin bisa menjadi wali kota perempuan juga seperti Eva Dwiana.

3. Semakin banyak pemberi beasiswa akan meningkatkan indeks pembangunan manusia daerah

Jawab Satu Pertanyaan, Maba Unila Ini Dapat Beasiswa Sampai Lulus!FISIP Unila. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Wakil Dekan 1 FISIP Unila, Dedy Hermawan merasa senang jika ada kepala daerah dalam hal ini wali kota bisa ikut berpartisipasi memberikan dukungan kepada anak-anak pada level diploma dan sarjana.

“Karena semakin banyak (anak) yang masuk pendidikan tinggi semakin bagus. Ini bisa sangat memperkuat IPM kita. Karena salah satu hambatan dalam pendidikan itu kan soal pendanaan. Jadi dengan adanya beasiswa menjadi salah satu jalan penguatan IPM,” jelasnya.

Ia juga berharap pemerintah daerah juga bisa meningkatkan beasiswa misalnya dari segi penambahan kuota. Dedi juga berharap kepala daerah lain misalnya gubernur juga bisa memberikan beasiswa juga.

4. Beasiswa memang banyak, tapi yang butuh juga banyak

Jawab Satu Pertanyaan, Maba Unila Ini Dapat Beasiswa Sampai Lulus!Wakil Dekan 1 FISIP Unila, Dedy Hermawan. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

“Beasiswa memang banyak, tapi yang butuh juga banyak. Sedangkan pemberi beasiswanya terbatas,” imbuh Dedy.

Ia mengatakan semoga dengan ini semakin banyak warga Lampung yang bisa berkuliah di Lampung karena jarang ada yang bisa melanjutkan ke jenjang S1. Dengan semakin banyak lulusan S1 di suatu daerah, maka semakin siap SDM menghadapi persaingan dengan apa yang disebut Indonesia Emas.

“Indonesia kan secara internasional rata-rata pendidikannya masih rendah. Menengah dan tinggi itu masih sedikit. Kalau bisa tingkatkan dengan persoalan biaya itu bagus,” katanya.

Baca Juga: Kisah Prof Admi Syarif, Dosen Unila Pendiri Rumah Singgah Nuwo Inspirasie

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya