Janggal Hasil Autopsi, Keluarga Advent Rencana Lapor Mabes Polri

Ada banyak luka tidak dijelaskan secara detail

Bandar Lampung, IDN Times - Usai gelar perkara kasus meninggalnya siswa Sekolah Polisi Nasional (SPN) Polda Lampung Advent Pratama Telaumbauna untuk mencari adanya unsur pidana pada kasus tersebut, pihak keluarga korban mengatakan, tidak puas hasil autopsi dari tim forensik.

Paman Advent, Rahmat Telaumbanua mengatakan pihaknya masih merasa janggal dan sangat tidak puas dengan jawaban terkait luka-luka terdapat dalam tubuh Advent.

“Intinya kami kecewa dan kurang puas. Makanya kita mau konsultasi dengan pengacara hukum dan keluarga karena masih ada hal yang kita pertanyakan tapi tidak dijawab secara detail,” kata Rahmat, Senin (28/8/2023).

1. Hal janggal menurut pihak keluarga Advent

Janggal Hasil Autopsi, Keluarga Advent Rencana Lapor Mabes PolriSosok Advent Pratama. (Facebook/Yanifari Nduru)

Kuasa Hukum keluarga Advent, Salatieli Daeli menyampaikan hal janggal pertama dari penjelasan dokter forensik adalah luka di filtrum korban. Ia mengatakan, jika luka itu didapat dari terjatuh maka hidung korban pun akan ikut terluka.

“Tapi ini hidungnya bersih. Gak luka. Cuma filtrumnya saja. Terus luka di dahi. Jika luka di dahi ini juga dari terjatuh, kenapa bisa? Padahal dia sedang pakai topi polisi saat itu. Kenapa dahinya bisa sobek? Saat kita periksa helmnya pun ada busanya jadi seharusnya aman,” jelasnya.

Begitupun dengan luka di tulang ekor, pihak keluarga masih belum bisa menerima penjelasan hasil forensik dimana dikatakan itu disebabkan oleh aktifitas sit up anggota polisi.

Sehingga menurut Salatieli, hasil forensik saat gelar perkara tersebut tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan. “Makanya kita pihak keluarga ini mau berembuk dulu. Karena dia (dokter forensik) punya analisa secara medis jadi kita tak bisa intervensi,” katanya.

Baca Juga: Hasil Autopsi Siswa SPN Kemiling Meninggal karena Sakit Jantung? 

2. Penyebab kematian juga terasa janggal

Janggal Hasil Autopsi, Keluarga Advent Rencana Lapor Mabes Polriilustrasi autopsi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Tak hanya luka di tubuh korban, Salateili juga menyampaikan dalam hasil dari forensik dikatakan kematian Advent disebabkan pembengkakan jantung.

“Tapi kalau memang sakit jantung, seharusnya saat tes polisi, itu ketahuan dong, tidak akan diterima masuk polisi jika memang sakit jantung,” katanya.

Meski merasa masih janggal terkait hasil autopsi, pihak keluarga masih belum bisa memutuskan akan melakukan autopsi kedua kalinya atau tidak setelah gelar perkara ini dilaksanakan.

3. Pihak keluarga akan melaporkan kasus ini ke mabes polri

Janggal Hasil Autopsi, Keluarga Advent Rencana Lapor Mabes PolriIlustrasi Gedung Mabes Polri (polri.go.id)

Salatieli melanjutkan, saat ini kasus kematian Advent masih diselidiki oleh polisi. Dalam gelar perkara tersebut juga Kompolnas memberikan rekomendasi agar kasus tersebut segera diungkap.

“Kompolnas tadi menyampaikan supaya ini cepat diungkap. Tapi kami masih kecewa dengan hasil penyelidikannya. Kompolnas juga tadi bilang sudah melakukan berbagai upaya tapi belum menemukan bukti penganiayaan fisik,” katanya.

“Setelah ini kamu akan rembug keluarga. Ada kemungkinan besar kami akan melapor ke mabes polri dan presiden,” tambahnya.

4. Kronologi singkat kasus

Janggal Hasil Autopsi, Keluarga Advent Rencana Lapor Mabes PolriSosok Advent Pratama. (Facebook/Yanifari Nduru)

Diberitakan, siswa SPN Polda Lampung atas nama Advent Pratama Telaumbauna meninggal dunia diklaim jatuh pingsan saat mengikuti apel siang di lapangan SPN Kemiling, Polda Lampung, Selasa (15/8/2023).

Meski Advent sempat dibawa ke UGD RS Bhayangkara dan mendapat perawatan namun nyawanya tak tertolong. Saat itu Advent dinyatakan meninggal diduga akibat kelelahan.

Atas kasus ini Polda Lampung membentuk tim khusus untuk mengusut penyebab kematian Advent.

Baca Juga: Misteri Kematian Siswa SPN Kemiling, Begini Kronologi Versi Keluarga

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya