Habis 1,5 Juta Liter Air, Eva Ogah Naikkan Status Kebakaran TPA Bakung

Alasannya kebakaran masih bisa ditangani sendiri? 

Bandar Lampung, IDN Times - Tujuh hari pasca kejadian, kebakaran di TPA Bakung telah menghabiskan 1,5 juta liter air sejak peristiwa terjadi, Jumat (13/10/2023) sampai hari ini, Kamis (19/10/2023).

Meski sudah seminggu TPA Bakung diselimuti asap tebal, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana tetap teguh pihaknya masih merasa tidak perlu menaikkan status kebakaran TPA Bakung menjadi tanggap darurat.
 
“Bunda sudah diskusi dan minta pendapat dari teman-teman di tim lapangan gak usah dulu naikin status tanggap darurat. Ya alasannya karena masih bisa ditangani kita sendiri. Insya Allah satu dua hari ini semuanya clear,” ujarnya ketika meninjau lokasi kebakaran, Kamis (19/10/2023)

Baca Juga: Kebakaran TPA Bakung, Walhi Beri 4 Rekomendasi ke Pemkot dan DPRD

1. Eva Dwiana tetap teguh tak mau naikan status kebakaran TPA Bakung jadi tanggap darurat

Habis 1,5 Juta Liter Air, Eva Ogah Naikkan Status Kebakaran TPA BakungWali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Agar proses pemadaman cepat selesai, Eva juga mengimbau kepada semua pemulung di TPA Bakung untuk segera meninggalkan area TPA sementara waktu. Ia mengatakan, TPA Bakung harus steril dari aktivitas manusia kecuali dari tim satgas Pemkot Bandar Lampung.

“Bunda pengin semua cepat beres dan nanti kita cari tahu apa penyebab kebakarannya supaya untuk antisipasi ke depan agar tidak terjadi seperti ini lagi,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga sudah mengerahkan 5 puskesmas untuk menyebar dan berkeliling ke semua pemukiman warga sekitar TPA Bakung untuk melakukan pemeriksaan jika terdapat warga dengan gangguan sesak napas atau batuk.

2. Ada 19-20 unit mobil suplai air masuk ke TPA Bakung

Habis 1,5 Juta Liter Air, Eva Ogah Naikkan Status Kebakaran TPA BakungPemadaman bara api di TPA Bakung. (Dok. Humas Pemkot Balam)

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung, Anthoni Irawan mengatakan, kini pasokan air untuk pemadaman kebakaran sudah bertambah dan mendapat sekitar 20 unit mobil suplai air dari berbagai instansi di Bandar Lampung.

“Dari dinas damkar sendiri ada 4 unit mobil suplai air, BPBD ada 3 unit suplai air, PDAM ada 2 unit, DLH 2 unit, balai kementerian PUPR 2 unit, total ada 19-20 unit suplai air dari berbagai instansi untuk pemadaman api di PT Bakung,” kata Anthoni, Kamis (19/10/2023).

3. Total area terbakar sudah berhenti meluas diangka 5-6 hektare

Habis 1,5 Juta Liter Air, Eva Ogah Naikkan Status Kebakaran TPA BakungPemadaman bara api di TPA Bakung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Anthoni mengatakan, saat ini total area terbakar lebih dari 5 hektare, namun sejak Senin (16/10/2023) sore sudah tidak ada area yang terbakar. Mereka pun berhasil menguasai sekitar 50-60 area terbakar saat pemadaman bara api. 

“Mudah-mudahan satu dua hari ini sudah bisa terselesaikan. Selain itu kita juga siagakan tim patroli gabungan mulai dari dinas damkar, satpol pp, dishub dan BPBD untuk berjaga di TPA Bakung,” katanya.

Ia menjelaskan, pembagian penjagaan pun dibagi ke dalam dua shift yakni dari pukul 06.00 sampai 14.30 WIB dengan jumlah personel 50 orang, kemudian pukul 14.30 sampai 23.00 WIB juga 50 orang, dan di atas jam 23.00 standby 2 unit armada damkar berjaga kalau ada api yang hidup kembali.

4. Strategi pemadaman dinas damkar

Habis 1,5 Juta Liter Air, Eva Ogah Naikkan Status Kebakaran TPA BakungPemadaman bara api di TPA Bakung. (Dok. Humas Pemkot Balam)

Terkait strategi pemadaman dinas damkar, Anthoni menjelaskan upaya pemadaman dibagi menjadi dua tahap. Pertama pada Jumat dan Sabtu area dilokalisir terlebih dahulu.

“Jadi kita tidak melakukan pemadaman apinya dulu di Jumat dan Sabtu, tapi melokalisir api supaya jangan sampai ada yang menyebar lebih luas lagi,” ujarnya.

Kemudian mulai hari ketiga yakni Minggu sampai hari ini, ia melanjutkan tim damkar baru fokus memadamkan api di lokasi yang sudah diblokade. Mulai dari titik belakang yang memang sangat berisiko keluar areal TPA Bakung karena dekat perbukitan dan pemukiman warga.

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya