Direlokasi, Pemulung TPA Bakung Kini Punya Jadwal Khusus Cari Sampah

Kini tak ada lagi pemulung tinggal di dalam area TPA

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandar Lampung telah melakukan relokasi terhadap semua pemulung di TPA Bakung sebagai langkah mitigasi bencana kebakaran di kemudian hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, Budiman P Mega mengatakan, pemulung di TPA Bakung ternyata sebagian besar memang tinggal dan hidup di dalam area TPA.

Mereka membangun gubuk-gubuk untuk ditinggali sementara maupun secara permanen. Budiman mengatakan, setelah Wali Kota Eva Dwiana meminta pemulung direlokasi, Satpol PP pun langsung melakukan penertiban tersebut. 

”Kemarin Satpol PP sudah melakukan tugasnya dan tidak ada (pemulung) yang menginap lagi. Jadi sudah sesuai harapan bunda. Gubuk-gubuknya pun sudah tidak ada lagi,” katanya, Selasa (7/11/2024).

Baca Juga: Lahan TPA Bakung Ditambah 5 Ha, WALHI: Justru akan Memperluas Masalah

1. Pemulung diberikan jam khusus untuk mencari sampah di TPA

Direlokasi, Pemulung TPA Bakung Kini Punya Jadwal Khusus Cari SampahIlustrasi TPA Bakung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Meski demikian, Budiman menjelaskan pemulung ini tidak sepenuhnya dilarang mencari sampah di TPA Bakung, hanya saja kini mereka memiliki jam tertentu untuk bisa memasuki area TPA.

“Boleh ambil sampah disitu, tapi kita tentukan jamnya. Jadi dari pagi sampai jam 3 sore saja. Intinya tidak terbuka 24 jam untuk mereka dan mereka tidak menetap di situ,” ujarnya.

Budiman menila,i area TPA juga sebenarnya tidak layak untuk ditinggali manusia. Selain itu apabila ada kebakaran lagi, maka hal itu dapat membahayakan pemulung jika tetap tinggal di sana karena akan sulit mengevakuasinya.

2. DLH meminta pemulung untuk ikut menjaga TPA Bakung

Direlokasi, Pemulung TPA Bakung Kini Punya Jadwal Khusus Cari SampahTPA Bakung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Selain itu Budiman juga akan mengumpulkan para pemulung untuk meminta ikut menjaga TPA agar berhati-hati dalam menggunakan sumber api saat di area TPA.

“Kita minta dan sampaikan ke mereka untuk ikut menjaga TPA Bakung ini. Supaya jangan meninggalkan apapun yang ada hubungannya dengan sumber api. Misalnya jangan buang puntung rokok sembarangan dan sebagainya karena rawan kebakaran,” ujarnya.

Budiman menyebutkan, ada sekitar 200 pemulung yang mencari nafkah lewat TPA Bakung. Tak hanya warga Bandar Lampung saja ternyata sebagian besar dari mereka merupakan pendatang.

3. Langkah mitigasi kebakaran lainnya

Direlokasi, Pemulung TPA Bakung Kini Punya Jadwal Khusus Cari SampahKondisi tumpukan sampah di TPA Bakung, Bandar Lampung. (IDN Times/Silviana)

Selain melakukan relokasi dan penjadwalan jam operasional pemulung di TPA Bakung, DLH juga melakukan beberapa upaya mitigasi kebakaran lainnya yakni dengan menambah luas area TPA.

Diketahui TPA Bakung setidaknya mendapat pasokan sampah dari masyarakat Bandar Lampung sebesar 800 ton setiap harinya. Bahkan TPA Bakung kini sudah overload menampung sampah.

“Kita rencananya pengin buat sistem sanitary landfill saat penambahan lahan 5 hektare ini. Semoga bisa. Karena memang untuk sanitary landfill ini biayanya cukup besar mengingat harus ada pengerukan tanah,” katanya.

Baca Juga: Begini Upaya Pemulihan TPA Bakung Setelah 5.000 Ton Sampah Terbakar

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya