80 Persen Maba ITERA dari Sumatra, Rektor: Sebenarnya Ini Ideal

Sebanyak 4.860 mahasiswa resmi jadi maba ITERA, Selamat!

Lampung Selatan, IDN Times - Tren penerimaan mahasiswa baru di Institut Teknologi Sumatara (ITERA) masih hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Mahasiswa dari Pulau Sumatra masih mendominasi lebih dari 80 persen dibanding luar Sumatra.

“Memang dari tahun lalu tidak jauh berbeda, mahasiswa baru ITERA dari Pulau Sumatra lebih banyak yakni 3.895 mahasiswa atau 80,1 persen. Sedangkan yang berasal dari luar Pulau Sumatra berjumlah 965 atau 19,9 persen dari total keseluruhan,” kata Ketua Panitia ITERA 2022, Eko Satria, Senin (15/8/2022).

Meskipun demikian, Rektor ITERA, I Nyoman Pugeg Aryantha mengatakan justru komposisi itu sebenarnya cukup ideal. Pasalnya, ITERA memang didirikan terutama untuk anak-anak di Sumatera.

“Kebijakan yang memang kita targetkan itu memang mengutamakan putra-putri dari Sumatra. Namun kami juga membuka peluang sangat besar untuk masyarakat luar Sumatra untuk menimba ilmu di ITERA,” ungkapnya.

1. Rektor: Jadikan kampus menjadi sarana latihan menghadapi fenomena kehidupan

80 Persen Maba ITERA dari Sumatra, Rektor: Sebenarnya Ini IdealMahasiswa baru ITERA. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Hari ini, sebanyak 4.860 mahasiswa program sarjana telah resmi diterima di ITERA melalui 6 jalur masuk kampus yakni SNMPTN, SBMPTN, SMMPTN Barat, Ujian Seleksi Mandiri Prestasi Khusus, Ujian Seleksi Khusus Prodi Baru, dan Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADIK).

Untuk jalur SNPTN sebanyak 2.186 mahasiswa (44,98 persen), SBMPTN 2.373 mahasiswa (48.81 persen), SMMPTN Barat 210 mahasiswa (4.32 persen), USMPK 32 mahasiswa (0,66 persen), USK Prodi Baru 54 mahasiswa (1,11 persen), dan ADIK 6 orang (0,12 persen).

Masuknya 4.860 mahasiswa ini, I Nyoman Pugeg Aryantha sangat berharap mahasiswa dapat memanfaatkan semaksimal mungkin semua fasilitas, tenaga pendidik, program kampus, interaksi, sampai fenomena baik di dalam dan luar kampus. 

“Karena itu akan menjadi latihan bagi mahasiswa baru untuk bisa terekspose dengan berbagai dinamika fenomena kehidupan. Mereka bisa terlatih dan beradaptasi nantinya dengan cepat, karena perubahan di masa depan akan sangat cepat. Maksimalkan komunikasi dengan dosen, mahasiswa, di dalam fakultas dan di luar itu, agar bisa memenangkan kompetisi kehidupan ini,” jelasnya.

Baca Juga: Cerita Fahrul Rozy, Mahasiswa ITERA Raih 2 Medali Emas di POMprov 2022

2. Farmasi menjadi prodi daya saing tertinggi di ITERA

80 Persen Maba ITERA dari Sumatra, Rektor: Sebenarnya Ini IdealIkrar Mahasiswa Baru ITERA. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Eko Satria menyampaikan, ada 5 program studi mahasiswa baru terbanyak tahun ini di ITERA. Prodi tersebut adalah Teknik Informatika dengan jumlah mahasiswa 240 mahasiswa, kemudian ada Prodi Teknik Sipil 228 mahasiswa, lalu selisih tipis ada Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota dengan jumlah maba 221 orang, kemudian Teknik Pertambangan 204 mahasiswa, dan Prodi Farmasi 190 mahasiswa.

Ia melanjutkan, dari total 39 program studi sarjana di ITERA, ada 6 prodi dari berbagai jalur dengan daya saing paling tinggi di ITERA. Tertinggi ada Program Studi Farmasi dengan persentase daya saing sebesar 6,34 persen.

“Artinya, dari 100 orang, hanya ada 6,34 persen orang saja yang diterima di program studi Farmasi,” kata Eko.

Kemudian ada prodi Teknik Informatika dengan keketatan 10,79 persen, lalu ada Prodi Teknik Pertambangan dengan keketatan 11,93 persen, keempat Prodi Teknik Sipil dengan keketatan 17,95 persen dan kelima Prodi Teknik Biomedis dengan keketatan 18,59 persen.

3. Perkembangan prodi ITERA

80 Persen Maba ITERA dari Sumatra, Rektor: Sebenarnya Ini IdealInstitut Teknologi Sumatera (ITERA). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

ITERA pertama kali menerima mahasiswa baru pada 2012. Saat itu hanya ada 5 program studi dibuka oleh ITERA yakni Fisika, Teknik Geomatika, Teknik Elektro, Teknik Geofisika, dan Perencanaan Wilayah dan Kota. Kemudian pada 2013 ada penambahan 2 program studi baru yaitu Teknik Sipil dan Teknik Informatika.

Prof I Pugeg menyatakan, 21 Mei 2014 Kampus ITERA tahap pertama diresmikan. Selanjutnya pada 2015, ITERA untuk pertama kalinya menerima mahasiswa baru melalui jalur SBMPTN, serta penambahan 1 program studi baru yaitu Teknik Arsitektur.

Pada 2016, ITERA pertama kali menerima mahasiswa baru melalui jalur SNMPTN dan Jalur Mandiri, dan menambahkan 2 prodi baru yaitu Teknik Geologi dan Teknik Lingkungan. Pada 2017, ITERA ada penambahan program studi baru sebanyak 11 prodi yaitu Teknik Mesin, Matematika, Biologi, Teknik Industri, Farmasi, Kimia, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Kelautan, Teknik Biosistem, serta Sains Atmosfir dan Keplanetan, sehingga total adalah 21 prodi.

Pada 2018, ada penambahan 3 program studi yaitu Teknologi Pangan, Teknologi Industri Pertanian, dan Teknik Sistem Energi. Pada 2020, penambahan 4 program studi Teknik Perkeretaapian, Sains Data, Teknik Biomedis, dan Sains Lingkungan Kelautan.

Baru pada 2022 membuka 4 Program Studi baru, yaitu Rekayasa Tata Kelola Air Terpadu, Rekayasa Instrumentasi dan Automasi, Rekayasa Minyak dan Gas, dan yang terakhir Prodi Rekayasa Kosmetik yang menjadi pertama dan satu–satunya di Indonesia.

4. Fasilitas ITERA Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka

80 Persen Maba ITERA dari Sumatra, Rektor: Sebenarnya Ini IdealMahasiswa ITERA. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

ITERA juga memiliki 15 Pusat Riset dan Inovasi, melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra, baik pemerintahan, swasta, BUMN, serta berbagai institusi lokal maupun nasional dan berbagai perguruan tinggi baik dari dalam maupun luar negeri.

“Pada semester VI dan VII, mahasiswa ITERA diberikan kebebasan untuk memilih, dan mengambil mata kuliah pilihan di Program Studi atau mengikuti Program MBKM yang terdiri dari berbagai bentuk kegiatan belajar di luar perguruan tinggi. Di antaranya melakukan magang di perusahaan, proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar, pertukaran mahasiswa, melakukan penelitian, wirausaha, studi independen, atau program kemanusiaan,” kata rektor.

Mendukung Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka ITERA pada awal 2022 ikut serta dalam Program Pertukaran Mahasiswa Nusantara Sistem Alih Kredit (PERMATA-SARI) yang diselenggarakan oleh Badan Kerja sama Perguruan Tinggi – Wilayah Indonesia Bagian Barat.

“Sebanyak 137 mahasiswa ITERA ikut program tersebut. Sepanjang 2021 2022 juga sudah ada 19 mahasiswa ITERA lolos dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dalam Negeri (PMM-DN) dan masih banyak lagi. Saya berharap mahasiswa baru dapat memanfaatkan semua kesempatan yang ada dan ITERA akan mendukung penuh,” katanya.

Baca Juga: 2 Mahasiswa ITERA Raih 4 Medali Kejuaraan Nasional V Hapkido

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya