2 Tahun Pandemik COVID-19, Apa Kabar Pariwisata Bandar Lampung 2022?

Dispar, asosiasi hotel, dan pengelola wisata beri perspektif

Bandar Lampung, IDN Times - Pariwisata salah satu sektor terdampak pandemik COVID-19 di Kota Bandar Lampung sejak 2020. Gelombang mutasi varian Corona yang memicu peningkatan kasus pasien positif COVID-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) melalui ketentuan level di daerah kian 'memukul' sektor pariwisata.

Pukulan telak itu langsung pengelola pariwisata di kota berjuluk Tapis Berseri ini. Misalnya saja, penurunan jumlah pengunjung, tingkat okupansi hotel anjlok, hingga dampak terburuh ada tempat usaha tak beroperasi.

Dua tahun pandemik COVID-19 melanda Indonesia khususnya Kota Bandar Lampung, apa kabar terkini industri pariwisata wilayah setempat? Melalui artikel kolaborasi pekan ini, IDN Times berkesempatan mewancarai pelaku pariwisata, asosiasi perhotelan, travel enthusiast dan kepala dinas pariwisata. Mereka mengutarakan berbagai perspektif seputar pariwisata Bandar Lampung. Berikut ulasannya.

1. Tempat usaha tak beroperasi

2 Tahun Pandemik COVID-19, Apa Kabar Pariwisata Bandar Lampung 2022?Bioskop di Central Plaza. (Instagram.com/sscilampung).

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, Dirmansyah mengatakan, selama pandemik COVID-19, ada beberapa tempat wisata tak beroperasi “Selama pandemik ini, menurut pantauan dan catatan kami, ada satu cafe karaoke, satu bioskop, dan satu tempat wisata umum yang tutup,” katanya, Rabu (16/3/2022).

Tempat wisata yang tutup di antaranya adalah Selebriti Entertainment Center berlokasi di Jalan Gatot Subroto Nomor Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandar Lampung. Selain itu, Bioskop 21 di Central Plaza awal tahun ini tak beroperasi. Ada juga obyek wisata Taman Seven Selfie Jalan Wan Abdurrahman, Kecamatan Telukbetung Barat Bandar Lampung

“Kalau Cafe Selebrity itu suratnya resmi sudah dikirim ke kita, dan di sana tertulis mereka tutup sampai waktu yang belum ditentukan. Kemudian untuk Taman Seven Selfie juga sama, mungkin karena lahannya masih sewa sehingga ketika tempat wisata diminta tutup saat PPKM, dia tetap harus bayar sewa tapi tak ada pemasukan, sehingga penyewanya pindah,” jelasnya mewakili Kepala Dinas Pariwisata Bandar Lampung M Yudhi.

Terkait Bioskop 21 di Central Plaza tak beroperasi, Dirmansyah mengatakan tidak mendapatkan kabar resmi apapun dari pihak pengelola bioskop. Bahkan perihal sebab tutup pun tidak diketahui meskipun viral dibahas warganet Bandar Lampung di media sosial.

2. Tren kunjungan wisatawan di Bandar Lampung awal 2022

2 Tahun Pandemik COVID-19, Apa Kabar Pariwisata Bandar Lampung 2022?Puncak Mas, salah satu tempat wisata di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Dirmansyah mengatakan, kunjungan wisatawan di Kota Bandar Lampung tiga bulan pertama 2022 menunjukkan peningkatan. Meski tidak signifikan namun menurutnya, perkembangan wisata di Bandar Lampung ke depan akan semakin baik.

“Kalau dibandingkan dengan 2021, ada kenaikan sebesar 15 sampai 20 persen. Karena saat Tahun Baru ada cukup banyak wisatawan yang datang ke Bandar Lampung. Walaupun pada Februari sempat ada penutupan sementara untuk semua tempat wisata karena kita masuk PPKM Level 3,” katanya.

Namun untungnya menurut Dirmansyah, pekan ini Bandar Lampung sudah kembali ke PPKM Level 2. Selain itu sejak awal Maret 2022 tempat wisata juga sudah diizinkan beroperasi.

“Tentunya mereka harus tetap memakai protokol kesehatan seperti biasanya, Aplikasi PeduliLindungi juga sampai sekarang masih wajib pasang dan pakai,” ujarnya.

3. Kondisi okupansi hotel 2021 dan triwulan pertama 2022

2 Tahun Pandemik COVID-19, Apa Kabar Pariwisata Bandar Lampung 2022?Hotel Marcopolo di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Wakil Sekretaris BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung, Raban menyampaikan masa perhotelan di Bandar Lampung terpuruk terjadi Juli sampai September 2021. Itu tepatnya saat gelombang kedua COVID-19 atau saat varian Delta melanda.

“Waktu itu sampai minus. Memang tidak sampai sama sekali tidak ada pengunjung, tapi kalau yang menginap di bawah 10 kamar, itu sama saja sudah merugi, karena tidak sebanding dengan pengeluaran,” ujarnya

Terkini imbuh Raban, hunian hotel di Bandar Lampung selama 2022 memang semakin baik. Rata-rata tingkat hunian hotel di Kota Bandar Lampung sudah mencapai 50 persen. Sedangkan persentase hunian kamar hotel di 2021 secara general berada diangka 30-40 persen saja.

“Kalau dibanding tahun lalu, di tahun ini sudah lebih baik, tapi memang masih belum maksimal. Hal itu dikarenakan PPKM masih ada sehingga masih ada batasan-batasan untuk kegiatan masyarakat,” kata Sales Marketing Manager Bukit Randu Hotel & Restoran ini.

Terkait menjaga momentum okupansi triwulan pertama 2022, menurut Raban, pihak hotel masih belum ada kegiatan khusus meningkatan jumlah pengunjung. Saat ini pengelola hotel masih dalam persiapan menghadapi Ramadan.

Baca Juga: Mie Khodon Kuliner Legendaris Bandar Lampung, Dulu Dimasak Pakai Arang

4. Beda dengan hotel, tempat wisata awal 2022 malah rugi

2 Tahun Pandemik COVID-19, Apa Kabar Pariwisata Bandar Lampung 2022?Taman Satwa Lembah Hijau, salah satu tempat wisata di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Meski okupansi hotel berbintang di Bandar Lampung perlahan meningkat, kondisi berbeda dirasakan pengelola objek wisata. Pengelola wisata mengklaim tempat wisata Kota Bandar Lampung di 2022 tidak memperlihatkan hasil yang cukup baik, bahkan cenderung merugi akibat penutupan sementara yang dilakukan Pemkot Bandar Lampung kepada semua tempat wisata selama PPKM Level 3 Februari 2022.

Menurut Manajer Marketing Taman Wisata Lembah Hijau, Yudi Indra, penurunan kunjungan wisatawan selalu terjadi pascaobjek wisata diminta tak beroperasi karena PPKM.

“Kalau misalnya dari tutup, kemudian mau buka lagi, itu pasti sedikit sekali yang datang. Mungkin karena masih takut keluar rumah akibat PPKM. Pascabuka kembali ini saja, berarti awal Maret ya, rata-rata kunjungan itu hanya 100 orang per hari,” jelasnya.

Padahal, sebelum Februari 2022, pengunjung di Lembah Hijau tiap akhir pekan bisa mencapai angka 1.000 pengunjung. “Saya ini bingungnya, ketika pemerintah pusat perketat (PPKM), di daerah itu buru-buru memperketat juga. Tapi ketika pemerintah pusat longgarkan, di daerah masih tetap ketat saja. Ini yang memberatkan kami,” tukasnya.

5. Prokes sedikit longgar

2 Tahun Pandemik COVID-19, Apa Kabar Pariwisata Bandar Lampung 2022?Pengecekan prokes di salah satu mal di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Meski begitu, Yudi melanjutkan, saat ini protokol kesehatan ketika memasuki taman wisata memang sedikit longgar. Itu terkait pengunjung dari luar daerah tak perlu menunjukkan surat hasil tes antigen atau PCR.

“Sekarang kan tidak ada tes antigen atau PCR juga sudah boleh masuk. Mungkin itu saja yang melonggar, tapi kalau misalnya Aplikasi PeduliLindungi, cek suhu, masker, dan prokes dasar lainnya tentu masih diterapkan. Asal sudah vaksin dan sehat bisa masuk,” paparnya.

Yudi berharap pemerintah daerah segera melakukan percepatan vaksinasi hingga 100 persen supaya tercapai herd immunity yang kuat. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir lagi terkait masalah COVID-19 khususnya PPKM.

6. Ketidakpastian kebijakan PPKM bikin bingung wisatawan

2 Tahun Pandemik COVID-19, Apa Kabar Pariwisata Bandar Lampung 2022?Taman Satwa Lembah Hijau, salah satu tempat wisata di Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Pengamat pariwisata Lampung, Yopie Pangkey mengatakan kebijakan PPKM membuat beberapa tempat wisata tutup sementara kemudian diizinkan beroperasi kembali, akan menimbulkan ketidakpastian bagi wisatawan.

“Jadi hal itu bisa bikin bingung wisatawan juga, antara mau datang atau tidak. Ini yang mungkin bakal merugikan agen travel dan destinasi wisata,” katanya.

Bahkan menurut Yopie, tak hanya travel agent atau pengelola destinasi wisata, hampir semua sektor merasakan dampak pandemik. Hal itu dikarenakan semua sektor seperti kuliner, perhotelan, transportasi, kafe, bahkan hiburan itu saling terhubung, khususnya di ibu kota provinsi.

“Tapi dalam pengamatan saya, tingkat occupancy (hunian hotel) di beberapa hotel juga yang makan di restoran sudah banyak, kuliner dan destinasi wisata juga begitu. Artinya geliat mereka sudah mulai terasa untuk bangkit,” papar pegiat wisata yang aktif menjadi travel vlogger di media sosial ini. 

7. Perlu gelar event nasional gairahkan pemulihan ekonomi dan sektor pariwisata

2 Tahun Pandemik COVID-19, Apa Kabar Pariwisata Bandar Lampung 2022?Tugu Adipura Kota Bandar Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Bandar Lampung, Dirmansyah menjelaskan, event nasional digelar di kota setempat bisa menjadi indikator guna menggairahkan pemulihan ekonomi dan sektor pariwisata.

Ia mencontohkan, saat gelaran Muktamar NU ke-34 di Bandar Lampung dan Lampung Tengah Desember 2021 lalu, memicu peningkatan jumlah pengunjung dari luar Provinsi Lampung selama sepekan.

"Hal ini yang akan dijadikan Pemkot Bandar Lampung sebagai upaya untuk kembali mendobrak pariwisata kota. Bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung, event nasional kini menjadi sangat penting dalam upaya pemulihan ekonomi khususnya di dalam kota," paparnya.

Dirmansyah menambahkan, Mei 2022 ini, Bandar Lampung didaulat tuan rumah event nasional Rakernis (Rapat Kerja Teknis) APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia). "Ini akan kami jadikan momen untuk peningkatan kunjungan wisatawan dan promosi daerah,” katanya.

Baca Juga: Pencemaran Limbah Diduga Oli Kian Hantui Masyarakat Pesisir Lampung

Topik:

  • Rohmah Mustaurida
  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya