Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi tambak udang.(IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times - Ribuan petambak udang Bumi Dipasena di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung mengeluhkan penurunan hasil produksi udang tergolong drastis. Fenomena ini berdampak pada penurunan omzet hingga miliaran rupiah.

Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung, Suratman mengatakan, keluhan itu dialami sekitar 20 ribu petambak udang Dipasena. Itu menyusul penurunan produksi udang itu mencapai 75 ton per hari.

"Harga udang sekarang sekitar 60 ribu rupiah per kilonya, penurunan mulai dari 35 ton sampai 75 ton sehari. Ya tinggal dikalikan saja berapa rupiah, yang jelas miliaran," ujarnya, Selasa (8/8/2023).

1. Dipicu akibat pendangkalan irigasi

Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung, Suratman saat menyambangi Mahan Agung, Selasa (8/8/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Disampaikan Suratman, penurunan produksi udang di Bumi Dipasena Lampung tersebut salah satunya diakibatkan pendangkalan saluran irigasi tambak mulai berangsur terjadi sejak 10 tahun ke belakang.

"Pendangkalan irigasi ini paling parah dua tahun terakhir, dari mulai 2021 sampai sekarang makin parah kondisinya," ujar dia.

Pendangkalan saluran irigasi dimaksud mengakibatkan perkembangan bakteri, hingga berdampak pada proses produksi udang. "Solusi terbaik menurut kami, bagaimana saluran itu dipelihara, dirawat, dan dibersihkan," sambung Suratman.

2. Pemeliharaan irigasi berbenturan dengan kejelasan aset

Editorial Team