Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kepala DLH Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto. (IDN Times/Muhaimin)
Kepala DLH Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto. (IDN Times/Muhaimin)

Intinya sih...

  • DLH Bandar Lampung beralih ke pembayaran online untuk transparansi dan efisiensi

  • Produksi sampah mencapai 800 ton per hari, tapi pengelolaan lebih ramah lingkungan dengan metode controlled landfill

  • DLH optimistis target retribusi Rp18,5 miliar bisa tercapai bahkan terlampaui berkat pembayaran online dan peningkatan kualitas pengelolaan sampah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Realisasi penerimaan retribusi sampah Kota Bandar Lampung hingga Juli 2025 baru mencapai Rp8,5 miliar atau sekitar 45 persen dari target Rp18,5 miliar. Meski baru setengah jalan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) tetap yakin target tersebut bisa tercapai hingga akhir tahun.

Kepala DLH Kota Bandar Lampung, Yusnadi Feriyanto, mengatakan capaian tersebut sudah sesuai proyeksi. Ia optimistis, tren penerimaan akan terus meningkat pada semester dua.

“Melihat perkembangan saat ini, kami percaya target bisa tercapai. Apalagi dengan langkah-langkah yang sudah dijalankan, penerimaan bisa lebih optimal,” katanya, Senin (18/8/2025).

1. Strategi

Ilustrasi strategi. (Pexels.com/Pixabay)

Yusnadi menyampaikan, DLH Bandar Lampung kini tidak lagi menggunakan sistem penarikan tunai.

Seluruh pembayaran dilakukan secara online lewat aplikasi. Menurutnya, sistem ini membuat proses lebih transparan, efisien, sekaligus menekan potensi kebocoran.

“Kami juga lakukan pendataan rutin dan penagihan tepat waktu. Jadi, wajib retribusi lebih tertib dalam melakukan pembayaran,” jelasnya.

Sektor industri, rumah makan, dan perhotelan disebut menjadi penyumbang terbesar retribusi, dengan kontribusi per bulan ada yang mencapai Rp4 juta.

2. Produksi sampah capai 800 ton per hari

TPA Bakung, Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Bandar Lampung menghasilkan sampah 500–800 ton setiap hari. Seluruhnya dibuang ke TPA Bakung yang kini telah menerapkan metode controlled landfill menggantikan open dumping.

“Dengan metode baru, pengelolaan lebih ramah lingkungan karena sampah ditimbun dengan lapisan tanah. Dampaknya mengurangi bau, pencemaran air tanah, hingga risiko kebakaran,” jelasnya.

3. Target 2025 bisa terlampaui

Ilustrasi uang rupiah. (IDN Times/Pexels)

DLH optimistis target retribusi Rp18,5 miliar tidak hanya bisa dicapai, tetapi berpeluang terlampaui.

Yusnadi menyampaikan kombinasi penerapan pembayaran online, penagihan rutin, serta peningkatan kualitas pengelolaan sampah diyakini jadi kunci utama.

“Kami optimistis target akan terpenuhi, bahkan bisa melampaui jika tren ini berlanjut sampai akhir tahun,” tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team