Bandar Lampung, IDN Times - Ramadan identik meningkatnya aktivitas konsumsi masyarakat, seperti lapak takjil, promo buka puasa bersama restoran, berbagi hampers Lebaran, hingga berburu tiket mudik. Namun, Ramadan 2025 dibayangi tantangan ekonomi yang cukup berat, seperti gelombang PHK massal dan bencana banjir di berbagai wilayah Indonesia.
Kondisi ini berpotensi memengaruhi daya beli masyarakat dan pola konsumsi selama. Di Lampung, bagaimana masyarakat beradaptasi dengan situasi ekonomi yang sulit, apakah euforia Ramadan masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya? Serta bagaimana berbagai pihak merespons perubahan pola konsumsi ini?
Berikut IDN Times ulas perspektif Akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung, Prof Marselina Djayasinga.