Program Vaksinasi Gratis Pemprov Lampung Identik Picu Kerumunan?

Bandar Lampung, IDN Times - Masyarakat Lampung cukup antusias mengikuti vaksinasi digelar berbagai pihak. Namun kondisi terkini, jumlah dosis vaksin yang tersedia di provinsi setempat sedikit.
Tak pelak, saat masyarakat mengetahui ada informasi vaksinasi gratis, disambut antusias. Nahas, sambutan antusias itu tak dibarengi kesigapan penyelenggara acara mengatur protokol kesehatan calon warga akan divaksinasi.
Tak pelak, pelanggaran protokol kesehatan seperti berkerumun, tidak tertib antre terjadi. IDN Times mencatat, ada tiga kasus vaksinasi gratis COVID-19 memicu kerumunan masyarakat dan jadi sorotan.
Pertama, vaksinasi digelar Dinas Kesehatan Provinsi Lampung 3 Juli 2021 lalu dan kedua dan digelar di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek sejak 10 Agustus lalu. Puncaknya, kerumunan warga yang akan divaksinasi di rumah sakit tersebut dibubarkan Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto, Kamis (12/8/2021).
Vaksinasi gratis di dinkes dan RS Abdul Moeloek ada dua kesamaan, kerumunan ratusan masyarakat dari berbagai kabupaten/kota di Lampung dan dibubarkan. Kerumunan warga itu mematik beragam komentar dari stakeholder terkait. Berikut IDN Times rangkum pandangan mereka.
1. Gubernur Lampung harus bertanggung jawab
Dalam kasus pelaksanaan vaksinasi pemicu kerumunan di RSUD Abdul Moeloek tersebut, anggota DPRD Provinsi Lampung Ade Utami Ibnu mengaku sedih dan kecewa.
Menurut dia, sejatinya kejadian tersebut merupakan murni tanggung jawab seorang pimpinan daerah yaitu, Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi.
"Jadi yang menyelenggarakan dari rumah sakit. Namun ini tanggung jawab gubernur. Harusnya, mereka sudah membuat langkah-langkah untuk antisipasi antusiasnya masyarakat yang ingin divaksin," ujar politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.