Program MBG Buka Peluang Usaha untuk Warga Lokal, Lewat Dapur Sehat

- Bank Lampung memberikan bantuan mobil tangki tinja senilai Rp656,5 juta kepada Pemkot Bandar Lampung.
- Wali Kota Eva berharap Bank Lampung dapat menaungi berbagai jenis usaha, termasuk mendukung BUMD lainnya.
- Direktur Utama Bank Lampung, Mahdi Yusuf, menyatakan bantuan mobil tangki tinja sebagai dukungan terhadap program kebersihan lingkungan Pemkot Bandar Lampung.
Bandar Lampung, IDN Times – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar soal pemenuhan gizi anak-anak. Lebih dari itu, program ini membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM lokal. Dapur sehat yang menjadi bagian dari program MBG kini jadi ruang produktif bagi warga untuk berdaya secara ekonomi.
Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan sosialisasi MBG yang digelar di Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan warga dan sejumlah tokoh penting, seperti Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Putri Zulkifli Hasan, dan perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN).
1. Warga lokal terlibat dari hulu ke hilir

Dalam pemaparan program, perwakilan BGN Sukina menjelaskan dapur sehat MBG atau Sentra Pangan Penuh Gizi (SPPG) tidak hanya menyediakan makanan bergizi, tapi juga memberdayakan masyarakat secara langsung.
“Mulai dari penyedia bahan pangan, pengolahan di dapur, hingga distribusi makanan, warga sekitar dilibatkan secara aktif. Ini menjadi ekosistem yang memperkuat ekonomi lokal,” jelas Sukina.
Pelaku UMKM juga punya peran besar dalam rantai pasok MBG. Mereka bisa menjadi pemasok bahan makanan seperti sayuran, telur, atau lauk pauk untuk menu bergizi yang disiapkan setiap harinya.
2. Peluang jadi mitra terbuka lebar

BGN juga membuka peluang seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin menjadi bagian dari dapur sehat MBG. Caranya pun mudah, cukup mendaftar secara daring di www.mitra.bgn.go.id tanpa biaya pendaftaran.
“Kami mendorong warga yang ingin menjadi mitra MBG untuk bergabung. Selain berkontribusi pada gizi anak-anak, ini juga bisa menjadi penghasilan tambahan bagi keluarga,” tambah Sukina.
3. Sinergi gizi dan ekonomi

Wakil Ketua Komisi XII DPR RI, Putri Zulkifli Hasan mengapresiasi desain program MBG yang bukan hanya fokus pada stunting, tapi juga menciptakan efek ekonomi berantai di masyarakat.
“MBG adalah program gizi yang inklusif. Selain menyehatkan, ini juga menguatkan ekonomi keluarga dan komunitas. Ini yang menjadikannya program strategis dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan UMKM, program MBG dinilai bisa menjadi model ideal untuk menekan angka stunting sekaligus memperkuat fondasi ekonomi lokal secara nyata.