Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-08 at 6.29.11 AM.jpeg
PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi 2025. (Dok. PLN).

Intinya sih...

  • PLN Lampung mengantisipasi bencana hidrometeorologi 2025 seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor.

  • Perusahaan telah menyiagakan 213 pegawai PLN, 1.248 tenaga alih daya pelayanan teknik, serta perlengkapan siaga lainnya.

  • Koordinasi dengan instansi lain dan edukasi masyarakat agar waspada terhadap bahaya listrik saat hujan atau banjir terus dilakukan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi 2025 seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor pada periode November 2025 hingga Februari 2026.

Itu karena, perusahaan ini memiliki banyak aset mencakup lebih dari 15 ribu kilometer jaringan tegangan menengah, 19 ribu kilometer jaringan tegangan rendah, 16 ribu lebih gardu distribusi, serta ratusan ribu tiang dan peralatan penunjang lainnya.

General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad mengatakan, sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem, PLN UID Lampung telah menyiagakan, 213 pegawai PLN; 1.248 tenaga alih daya pelayanan teknik; 105 posko siaga; serta 35 unit mobil, 31 unit motor, dan 4 unit crane, 1 unit perahu karet beserta perlengkapan dan material siaga guna mempercepat penanganan apabila terjadi gangguan akibat bencana atau cuaca ekstrem.

“Memasuki puncak periode musim hujan, seluruh insan PLN harus siap, siaga, dan tangguh. Kita memegang tanggung jawab besar terhadap keandalan pasokan listrik di Lampung. Karena itu, kesiapsiagaan operasional, keselamatan, dan kekompakan tim menjadi prioritas utama,” ujar Rizky dalam keterangan resmi, Sabtu (8/11/2025).

Selain penguatan internal, koordinasi dan komunikasi aktif dengan instasi lain seperti BPBD, SAR, BMKG, dan aparat keamanan terus dilakukan PLN guna mempercepat dan mempermudah dalam memitigasi serta meminimalkan risiko bencana. Di sisi lain, PLN terus mengedukasi masyarakat agar waspada terhadap bahaya listrik saat hujan atau banjir, seperti tidak menyentuh peralatan listrik dalam kondisi basah dan menjauhi instalasi yang tergenang air.

“Kami terus memperkuat koordinasi antarunit dan seluruh stakeholder agar penanganan gangguan kelistrika akibat bencana dapat berjalan cepat, aman, dan efisien. Tak kalah penting, semangat kekompakan dan gotong royong harus terus dijaga agar setiap personel siap menghadapi tantangan di lapangan,” tambah Rizky.

Editorial Team