Pilu! Ibu Temukan Buah Hati Usia 2,5 Bulan Meninggal di Kolam Ikan

27 Jan 2022, 08:02 WIB

Pengunjung antusias melihat ikan-ikan di kolam Bambu Ungu Resto Medan (IDN Times/Doni Hermawan)

Pringsewu, IDN Times - Rabu (26/1/2022) sekitar pukul 12.00 menjadi pertemuan terakhir Marta Is Anggarista sang ibu dengan buah hatinya, Muhammad Falih Akmar berumur 2,5 tahun. Saat itu sang ibu sekaligus saksi masih melihat korban membeli jajan di warung sebelah rumah.

Tanpa diduga, setengah jam berlalu, Marta tak melihat anaknya kembali ke rumah. Anak pertama pasangan Tri Oktavianti (31) dan Marta Is Anggrista (27) warga Dusun Wonokriyo Pekon Wonodadi Kecamatan Gadingrejo tersebut ditemukan tidak bernyawa.

Batita itu tenggelam di kolam berada di belakang rumah kerabatnya berada di PekonTulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

1. Ibu temukan korban mengambang di kolam ikan

Budi daya ikan nila.(IDN Times/Tunggul Damarjati)

Kapolsek Gadingrejo, Iptu AY Tobing menjelaskan, korban pertama kali temukan oleh ibu korban, sekira pukul 12.30 WIB. Saat ditemukan korban dalam posisi mengambang di dalam kolam ikan berukuran 2,5 X 3 meter dengan kedalaman 50 centimeter yang berada di belakang rumah.

“Pada jam 12 siang saksi masih melihat korban membeli jajan di warung sebelah rumah, namun sekira setengah jam kemudian korban tidak kelihatan. Kemudian saksi mencari dan menemukan sudah mengambang di dalam kolam di belakang rumah,” jelasnya.

2. Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban

Unsplash.com/drew_hays

Setelah mengetahui anaknya tenggelam, saksi lantas menghubungi suami dan warga sekitar yang kemudian mengevakuasi korban. Korban lalu dibawa ke salah satu klinik di Gadingrejo untuk dilakukan tindakan medis.

“Hasil pemeriksaan pihak medis korban dinyatakan sudah dalam kondisi meninggal dunia,” jelasnya.

Kapolsek menerangkan, Hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP), proses identifikasi dan pemeriksaan jenazah yang dilakukan aparat kepolisian bersama tenaga medis ditubuh korban tidak ditemukan tanda tanda bekas kekerasan.

3. Imbau orang tua jangan lepas pengawasan anak bermain sendirian

ilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Kapolsek menyatakan, dugaan penyebab kematian korban akibat tercebur dan tenggelam. "Sehingga kami langsung menyerahkan jasad korban kepada keluarganya untuk segera dimakamkan,” kata Tobing.

Menurutnya, agar kasus serupa tidak terjadi kembali, pihaknya mengimbau kepada para orang tua untuk mengawasi lebih ketat anaknya yang diketahui masih balita. “Saya berharap para orang tua yang mempunyai anak yang masih balita, agar jangan lepas pengawasan dan membiarkan anaknya bermain sendirian,” imbau Tobing.