Pilu! HP Peserta UTBK Difabel Netra Dirampas Driver Ojol

Lestari, panggilan akrabnya, mengatakan awalnya memesan jasa ojek online untuk mengantarnya mengikuti ujian di Unila dari kosannya di Gang Ratu, Bandar Lampung.

“Terus saya disamperin sama ojolnya. Terus saya naik dan dibelokin ke gang kecil terus saya diberhentiin disitu,” katanya.

Ia melanjutkan, diminta untuk menunggu sebentar di sana lalu menggumam sesuatu kata yang tak dimengerti Lestari. Setelah itu, driver ojol tersebut berkata hendak meminjam ponsel milik Lestari sebentar karena HP ojol tersebut lowbat.

“Terus dia minta saya nunggu di situ. Tapi setelah saya tunggu lama tidak datang-datang dan hp saya sudah dibawa,” ujarnya.

Peserta UTBK asal Way Kanan tersebut sontak panik. Ia mengatakan bingung harus berbuat apa karena saat itu pagi sekali atau sekitar pukul 06.30 WIB sehingga belum ada siapa pun.

“Terus setelah beberapa lama saya nunggu dan dengar ada suara orang buka pintu gerbang, ada orang lewat juga. Saya langsung tanya ibu-ibu di sana, dan bener kata ibu itu memang ada ojol yang lewat,” jelasnya.

Kemudian ia langsung meminta tolong untuk dicarikan ojek oleh ibu tersebut untuk mengantarnya ke Unila. Ia pun sampai ke Unila dengan selamat.

Eko, pengantar keempat peserta UTBK difabel netra di Unila hari ini mengaku Lestari memang sempat datang terlambat dari waktu yang sudah dijanjikan.

“Kita kan memang janjian di sini langsung. Soalnya kata mereka nanti bakal ada panitia yang dampingin masuk. Salah satu peserta tunanetra kan ada adik kandung saya, jadi saya jemput dia dulu terus saya ketemu sama dua peserta lagi di sini. Saya tunggu satu orang lagi kok gak datang-datang, jadi saya bawa masuk dulu bertiga ini,” katanya.

Ia juga sempat menghubungi Lestari beberapa kali namun HP-nya tidak aktif. Lalu ia berinisiatif menjemput peserta perempuan difabel satu-satunya tersebut.

“Tapi pas saya nyampe pintu depan, saya ketemu anaknya (Lestari), langsung lah dia cerita ke saya kalau HP-nya dirampas,” imbuhnya.

Kemudian Lestari juga mengatakan, sempat tahu nama driver ojolnya namun tidak mengingat dengan seksama.

“Saya tahu nama ojolnya, tapi lupa. Pengin juga sih lapor ke polisi, tapi saya enggak ada bukti apa-apa,” katanya.