Keberadaan PLTS berkapasitas 1 MWp di kampus ITERA terus dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk praktikum, observasi, dan penelitian. (Dok. ITERA).
Keberadaan PLTS berkapasitas 1 MWp di kampus ITERA terus dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk praktikum, observasi, dan penelitian. Tidak hanya mahasiswa ITERA, mahasiswa dari kampus lain di Sumatra hingga Pulau Jawa, turut memanfaatkan laboratorium PLTS terbesar di Indonesia ini.
Mahasiswa Program Studi Teknik Sistem Energi (TSE) ITERA yang juga asisten di UPT PLTS ITERA, Ahmad Rafi Apriliawan menjelaskan, selama ini laboratorium PLTS kerap dijadikan lokasi praktikum beberapa mata kuliah di Prodi TSE. Para mahasiswa melakukan kegiatan observasi di PLTS dibangun di lahan seluas 1 hektare dengan 3.036 panel surya tersebut. Tidak hanya mahasiswa ITERA saja yang melakukan kegiatan di PLTS ITERA, mahasiswa Prodi Fisika Universitas Lampung juga pernah melakukan kegiatan penelitian.
“Beberapa mahasiswa ada yang sedang menyusun tugas akhir atau kuliah praktik seperti dari Prodi Teknik Elektro ada meneliti monitoring kualitas PLTS hingga membuat robot pembersih PLTS,” ujar Rafi sapaan akrabnya.
Lebih lanjut Rafi menjelaskan, selain dimanfaatkan oleh mahasiswa dari berbagai program studi, saat ini di ITERA juga telah terbentuk komunitas Society of Renewable Energy (SRE). Komunitas jejaring nasional menghimpun para mahasiswa tertarik dengan energi terbarukan. Komunitas SRE kerap melakukan kegiatan di PLTS ITERA, seperti site visit PLTS hingga sebagian anggotanya menjadi asisten di UPT PLTS ITERA.
“Beberapa mahasiswa ada yang sedang menyusun tugas akhir atau kuliah praktik seperti dari Prodi Teknik Elektro ada meneliti monitoring kualitas PLTS hingga membuat robot pembersih PLTS.
Kepala UPT PLTS ITERA, Dr. Sabhan Kanata, menjelaskan, saat ini UPT PLTS ITERA telah memiliki asisten merupakan mahasiswa dari berbagai program studi seperti Teknik Elektro, Kimia, Fisika, Teknik Fisika, dan Teknik Sistem Energi. PLTS juga sudah aktif dimanfaatkan oleh mahasiswa, khususnya Prodi Teknik Elektro melakukan praktik dan studi independen.
“Sudah ada beberapa melakukan kuliah praktik dan penelitian seperti dari Unila. Beberapa juga ada yang sedang mengajukan penelitian, seperti mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Lampung, hingga Institut Teknologi Yogyakarta,” ujar Dr. Sabhan.
Bagi mahasiswa ITERA dan kampus lain yang tertarik memanfaatkan PLTS ITERA, menurut Dr. Sabhan prosedurnya cukup mudah yaitu membuat surat permohonan dengan melampirkan surat persetujuan dari instansi asal, dan mengirimkan rencana topik penelitian melalui email plts@itera.ac.id. Setelah proposalnya disetujui, UPT PLTS ITERA akan mengirimkan surat persetujuan dan penetapan jadwal.
Dr. Sabhan berharap, keberadaan UPT PLTS ITERA, semakin banyak inovasi di bidang energi surya dihasilkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Untuk sementara ini, beberapa inovasi yang sedang diciptakan diantaranya pembuatan solar tracker dual Axis PLTS, active cooler PLTS, dan robot cleaner PLTS. Semuanya inovasi yang diciptakan berbasis automasi dan memanfaatkan Internet of Things (IoT).
Chief Commercial Officer SUN Energy, Dion Jefferson, menyampaikan, SUN Energy selalu mendukung kampus dalam mengembangkan energy ramah lingkungan. Hal tersebut dilakukan agar kampus-kampus di Indonesia dapat mencetak SDM berkualitas dan unggul, untuk bersaing di bidang energi terbarukan.
“Kerja sama akan terus dikolaborasikan dengan kampus-kampus lain untuk membuat laboratorium, seperti yang saat ini ada di ITERA,” ujar Dion.