Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Bernard Spragg. NZ)
Harimau sumatra (commons.wikimedia.org/Bernard Spragg. NZ)

Intinya sih...

  • Imbau warga lebih waspada terhadap keberadaan satwa liar

  • Jarak kebun dengan rumah hanya 500 meter, korban tewas akibat serangan harimau sumatera

  • Luka gigitan hingga kaki kanan tersisa tulang, korban langsung dimakamkan malam hari pasca ditemukan

Lampung Barat, IDN Times - Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) bakal memasang kamera trap di sekitar lokasi kejadian penamuan jasad korban Misni (63), petani asal Lampung Barat ditemukan tewas diduga kuat akibat serangan harimau.

Kepala Balai Besar TNBBS, Hifzon Zawahiri mengatakan, pemasangan kamera trap ini sebagai langkah tindak lanjut tim BBTNBBS dalam memitigasi dan memantau pergerakan satwa pemilik nama latin Panthera tigris sumatrae tersebut.

"Ya, tim dari BBTNBBS akan melakukan pemasangan kamera trap di sekitar lokasi kejadian untuk memantau pergerakan satwa, serta mengevaluasi potensi konflik lanjutan," ujarnya dikonfirmasi, Sabtu (12/7/2025).

1. Imbau warga lebih waspada

Jenazah korban Misni telah dievakuasi dan disemayamkan di rumah duka. (Dok. Polda Lampung).

Hifzon melanjutkan, pihak BBTNBBS juga mengimbau masyarakat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan, serta tidak beraktivitas sendirian di kebun yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan setempat.

"Kami minta warga segera melapor, apabila melihat tanda keberadaan satwa liar besar di sekitar permukiman," katanya.

2. Jarak kebun dengan rumah hanya 500 meter

Potret Kebun Energi monokultur di dalam konsesi di Kabupaten Merangin Jambi. Tanaman Sengon ditanam perusahaan setelah membabat hutan alam atas klaim transisi energi di sektor FoLU. (Dok. Forest Watch Indonesia)

Dalam peristiwa ini, Hifzon menyampaikan, korban Misni merupakan warga Pekon Sukabumi, Kecamatan Batu Brak, Kabupaten Lampung Barat ini mengalami interaksi negatif dengan Harimau Sumatera. Kejadian ituketika pergi ke kebun miliknya berada di wilayah tanah marga berjarak sekitar kurang lebih 500 meter dari rumah, Kamis (10/7/2025) sekitar pukul 07.00 WIB.

Waktu itu, korban berpamitan ke keluarga hendak menyemprot rumput. Memasuki pukul 12.00 WIB, Misni sempat pulang ke rumah untuk beristirahat, lalu berangkat kembali ke kebun pukul 15.00 WIB.

Namun hingga pukul 17.00 WIB, korban tidak kunjung kembali, sehingga keluarga sekitar pukul 17.30 WIB sebanyak empat orang melakukan pencarian dan menemukan barang-barang milik korban seperti HP dan topi di lokasi kebun.

3. Luka gigitan hingga kaki kanan tersisa tulang

Ilustrasi jenazah (IDN Times/Sukma Shakti)

Pascapenemuan ini, Hifzon melanjutkan, keluarga korban segera menghubungi aparatur pekon untuk meminta bantuan melakukan pencarian. Alhasil, proses pencarian melibatkan pemangku dan warga sekitar 20 orang pada pukul 19.00 WIB.

Kemudian Misni baru ditemukan dalam kondisi meninggal dunia berjarak sekitar 1 Km dari lokasi ditemukannya barang-barang korban pada pukul 19.54 WIB. Penemuan disertai alat semprot dan sepatu korban terdapat bercak darah di lokasi.

"Hasil pemeriksaan medis dari Puskesmas Batu Brak, jasad korban menunjukkan luka-luka pada tubuh korban seperti luka tusuk bekas gigitan di leher bagian belakang empat lubang, luka robek pada bagian leher belakang, dan luka terbuka pada betis hingga paha kanan dengan kondisi daging habis dan tersisa tulang," terang dia.

4. Korban langsung dimakamkan malam hari pascaditemukan

ilustrasi harimau (pexels.com/Lucas Pezeta)

Berdasarkan pemeriksaan medis tersebut, Hifzon menyimpulkan, korban Misni diduga meninggal dunia akibat serangan satwa liar jenis harimau sumatera.

"Atas permintaan keluarga, korban dimakamkan malam itu juga di TPU Pemangku Sidodadi, Pekon Kota Besi, Kecamatan Batu Brak," katanya.

Editorial Team