Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV 2025 di Desa Purwotani, Jati Agung, Lampung Selatan. (Dok. Pemprov Lampung).
Kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV 2025 di Desa Purwotani, Jati Agung, Lampung Selatan. (Dok. Pemprov Lampung).

Intinya sih...

  • Pemerintah Lampung mendorong petani singkong bermigrasi ke jagung untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

  • Penurunan harga singkong guncang pasar lokal, sehingga Pemprov bersama Bank Lampung, Bulog, dan pabrik pakan menyiapkan skema dukungan optimal bagi petani yang ingin beralih komoditas.

  • Polda Lampung hadirkan gudang ketahanan pangan di Desa Purwotani, Kabupaten Lampung Selatan, serta mencapai serapan gabah melampaui target hingga 111 persen.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Selatan, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) mendorong petani singkong bermigrasi ke komoditas jagung. Tujuannya, mendukung program ketahanan pangan nasional melalui penguatan produksi jagung.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, pemerintah daerah siap berperan lebih besar dalam mendukung program swasembada pangan 2025 sedang digalakkan pemerintah pusat.

"Kami di Provinsi Lampung terus berkolaborasi dengan Polda Lampung dalam pencapaian target beras dan jagung. Ke depan, kami akan mendorong petani bermigrasi dari singkong ke jagung agar hasil pertanian lebih produktif,” ujar pria yang akrab disapa Mirza ini, Jumat (10/10/2025).

1. Penurunan harga singkong guncang pasar lokal

Kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV 2025 di Desa Purwotani, Jati Agung, Lampung Selatan. (Dok. Pemprov Lampung).

Mirza melanjutkan, Pemprov bersama Bank Lampung, Bulog, dan sejumlah pabrik pakan telah menyiapkan skema dukungan optimal bagi para petani yang ingin beralih komoditas.

Menurutnya, langkah migrasi tersebut penting untuk menjaga stabilitas ekonomi petani pascapenurunan harga singkong yang sempat mengguncang pasar lokal.

“Kami memahami guncangan harga singkong kemarin sangat memukul petani. Karena itu, kami akan mendukung sepenuh hati agar peralihan ke jagung bisa memperbaiki kesejahteraan mereka,” ucapnya.

2. Polda Lampung hadirkan gudang ketahanan pangan

Kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV 2025 di Desa Purwotani, Jati Agung, Lampung Selatan. (Dok. Pemprov Lampung).

Kapolda Lampung, Irjen Pol Helmy Santika menambah, Provinsi Lampung turut aktif mendukung program ketahanan pangan melalui pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung di Desa Purwotani, Kabupaten Lampung Selatan.

Keberadaan gudang ketahanan pangan tersebut berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi dan mampu menampung sekitar 1.400 ton jagung. Lengkap dengan fasilitas empat alat pengering, empat mesin pemipil jagung mobile, dan empat hand traktor untuk masyarakat.

"Gudang ini sudah menampung sekitar 30 ton jagung hasil serapan dari Bulog maupun masyarakat sekitar. Selain itu, penanaman jagung serentak di lahan seluas 1.054 hektare tersebar di seluruh Lampung juga sebagai bentuk dukungan pencapaian target produksi jagung nasional hingga Desember 2025,” jelasnya.

3. Serapan gabah lampaui target

Kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV 2025 di Desa Purwotani, Jati Agung, Lampung Selatan. (Dok. Pemprov Lampung).

Helmy menambahkan, Provinsi Lampung turut mencapai serapan gabah melampaui target hingga 111 persen. Hasil gabah itu sudah terserap oleh Bulog, bahkan sebagian disalurkan untuk membantu provinsi lain atas kebijakan gubernur Lampung.

“Capaian ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara jajaran Polda, Pemerintah Provinsi Lampung, Bulog, serta para petani di lapangan,” tegas jenderal polisi bintang dua tersebut.

Editorial Team