Lampung Selatan, IDN Times - Para petani di Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan menyulap lahan bekas tambak yang sempat terbengkalai 4 tahunan, menjadi area persawahan produktif. Dengan inovasi mereka, lahan itu mampu menghasilkan padi varietas biosalin atau Bio Saline Rice, jenis padi yang tahan terhadap air payau.
Hasil panen mereka pun tak main-main, yakni 6 ton per hektare. Angka yang terbilang tinggi untuk wilayah pesisir yang selama ini identik dengan tanah berair asin.
Kang Jalu, sosok di balik gagasan pengembangan padi biosalin, menceritakan proses panjang uji coba yang mereka lakukan di dua lokasi, yakni Ketapang dan Bandar Agung. Meski percobaan di Ketapang gagal karena banjir, hasil di Bandar Agung justru menunjukkan hasil maksimal.
“Kami butuh dukungan alat berat seperti ekskavator agar lahan bisa ditata lebih baik. Ini program penting untuk ketahanan pangan daerah,” kata Jalu pada Jumat (7/11/2025).
