Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250906_111735.jpg
Korban Amir menjalani perawatan medis saat di Puskesmas Sekincau. (IDN Times/Istimewa).

Intinya sih...

  • Korban diserang harimau saat berboncengan dengan anaknya

  • Alami luka-luka di kepala hingga pinggang

  • Imbau warga tak beraktivitas di hutan kawasan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Barat, IDN Times - Konflik satwa liar dengan manusia kembali di Kabupaten Lampung Barat. Ayah dan anak mengalami serangan Harimau Sumatera (panthera tigris sumatrae), salah satu korban sampai mengalami luka-luka serius.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari membenarkan ihwal insiden tersebut. Peristiwa serangan harimau ini dialami korban Amir (50) dan anaknya Alin (25) warga Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat.

"Benar, korban Amir ini mengalami luka cukup serius. Alhamdulillah korban masih selamat dan masih mendapat perawatan medis," ujarnya dikonfirmasi, Sabtu (6/9/2025).

1. Korban diserang harimau saat berboncengan dengan anaknya

harimau (commons.wikimedia.org/David V Raju)

Yuni mengungkapkan, insiden serangan harimau ini bermula terjadi saat Amir dan anaknya sedang berboncengan sepeda motor hendak pulang dari kebun menuju kediaman keluarga tersebut di Pekon Tiga Jaya, Jumat (5/9/2025) sekira pukul 16.30 WIB.

Di tengah perjalanan tepatnya saat melintasi hutan kawasan, korban Amir duduk dibonceng oleh anaknya tiba-tiba diterkam oleh binatang buas jenis Harimau Sumatera.

"Korban dan anaknya ini sempat melawan hewan buas tersebut dan harimau ini melarikan diri kembali ke dalam hutan kawasan," ungkapnya.

2. Alami luka-luka di kepala hingga pinggang

Korban Amir menjalani perawatan medis saat di Puskesmas Sekincau. (IDN Times/Istimewa).

Akibat serangan harimau tersebut, korban Amir sampai mengalami luka-luka cakaran di bagian kepala sebanyak 20 jahitan hingga cabikan di bagian pinggang.

"Setelah kejadian, anak korban langsung membawa ayahnya meninggalkan hutan dan meminta bantuan warga membawanya ke Puskesmas Sekincau," imbuh Yuni.

3. Imbau warga tak beraktivitas di hutan kawasan

harimau (commons.wikimedia.org/Paul Asman dan Jill Lenoble)

Merespons kejadian ini, Yuni menambahkan, personel kepolisian bersama aparat terkait masih berkoordinasi dengan BKSDA Lampung, untuk penanganan lebih lanjut terkait keberadaan satwa liar tersebut.

Selain itu, ia turut mengimbau kepada masyarakat setempat sementara waktu menghindari aktivitas di wilayah berpotensi kemunculan harimau, terlebih di lokasi merupakan habitat asli hewan buas tersebut.

"Kami ingatkan hutan kawasan adalah habitat asli harimau. Kami mengimbau para warga sekitar tidak beraktivitas dan memasuki wilayah hutan kawasan," imbuh kabid humas.

Editorial Team