Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
medicalnewstoday.com

Bandar Lampung, IDN Times -Melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan hukumnya wajib bagi umat Islam. Namun bagaimana dengan penderita sakit maag yang tidak bisa terlambat makan?

Nah berikut ini IDN Times rangkum penjelasan dari dr Iswandi Darwis  dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila)

1. Maag kaitannya dengan stress

medvisit

Menurut dr Iswandi, secara medis maag kaitannya dengan stres. Sedangkan orang yang berpuasa level stresnya rendah. Bahkan, ada beberapa penelitian menyatakan, zat stressor organ tubuh menurun pada saat berpuasa.

"Ketika stressornya turun, tingkat level stress dalam tubuh menurun dan menurunkan produksi asam lambung," jelasnya, Kamis (15/4/2021).

Sehingga menurutnya itu akan mengurangi keluhan maag. Ia juga mengatakan, beberapa pasiennya maag-nya tidak kambuh saat puasa.

"Secara medis tidak masalah, puasa itu metabolisme atau daya kerja tubuh kita itu tidak terlalu tinggi," jelas dr Iswandi.

2. Hindari makanan kalori tinggi

cookpad.com/@Slicecutecake

Selain itu Iswandi juga menyarankan, pada saat berbuka puasa tidak langsung mengonsumsi makanan yang ada. Melainkan harus dengan jeda aktivitas terlebih dahulu.

"Pilih makanan yang manis dulu kemudian di bawa aktivitas salat setelah itu dilanjutkan makan makanan mengenyangkan dan rendah kalori seperti buah atau sayuran. Hindari makanan kalori tinggi seperti santan," paparnya.

3. Jangan tidur setelah sahur

ilustrasi tempat tidur homestay (Pixabay.com/ Free-Photos)

Selain itu memilih jam makan juga sangat penting. Sebab jeda setelah makan menuju tidur adalah dua jam. Iswandi menyarankan untuk makan sebelum jam 21.00 WIB.

Begitu juga saat sahur, usahakan makan menjelang imsak supaya cadangan makanan bisa lebih banyak.

"Habis sahur juga jangan langsung tidur. Kalau memang ngantuk banget tunggu sampai dua jam supaya makanan tercerna dengan baik," tuturnya.

4. Aktivitas olahraga jangan berlebihan

ilustrasi joging (unsplash.com/Curtis MacNewton)

Selama berpuasa aktivitas olahraga juga tetap disarankan. Asalkan tidak terlalu berlebihan sampai berkeringat.

"Karena kalau berkeringat akan membakar lemak dan itu menghabiskan cadangan makanan yang harus kita jaga sampai sore hari," terang dr Iswandi. 

Olahraga yang lebih baik menurutnya menjelang sore hari sekitar pukul 17.00 WIB. Cukup dilakukan selama 30 menit tiga kali dalam satu pekan.

Editorial Team