Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kegiatan Literasi Keuangan dan Product Matching Kota Metro
Kegiatan Literasi Keuangan dan Product Matching Kota Metro (Dok.Humas Pemkot Metro)

Intinya sih...

  • OJK tekankan literasi keuangan dan inklusi keuangan bagi warga, termasuk bahaya produk ilegal

  • Bank sampah Metro bisa jadi instrumen keuangan lingkungan yang memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat

  • Dari sampah bernilai Rp1.000 bisa tumbuh jadi ratusan ribu melalui pengelolaan bank sampah dan program literasi keuangan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Metro, IDN Times - Pemerintah Kota Metro bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung menjadikan bank sampah bukan hanya tempat setor plastik, tapi motor penggerak ekonomi hijau berbasis inklusi keuangan. Hal itu dibahas dalam kegiatan Literasi Keuangan dan Product Matching.

Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Lampung, Eti Elyati mengatakan, peningkatan literasi keuangan menjadi penting di tengah pesatnya digitalisasi.

Eti menjelaskan, OJK merupakan lembaga independen yang berperan penting dalam mengatur, mengawasi, dan melindungi industri jasa keuangan di Indonesia yang didirikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 dengan tujuan menciptakan industri jasa keuangan yang terpercaya, transparan, dan efisien serta memberikan perlindungan maksimal kepada konsumen.

1. OJK tekankan warga harus melek keuangan, termasuk bahaya produk ilegal

Kegiatan Literasi Keuangan dan Product Matching Kota Metro (Dok.Humas Pemkot Metro)

Menurut Eti, literasi keuangan merupakan kemampuan dan keyakinan seseorang dalam mengelola keuangan untuk mencapai kesejahteraan. Sedangkan inklusi keuangan adalah perluasan akses terhadap layanan keuangan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Salah satu program penting kami adalah Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), yang menjadi wadah koordinasi antara lembaga keuangan dan pemerintah daerah untuk memperluas akses keuangan serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya.

Eti juga menyampaikan, dibalik tingginya akses layanan keuangan, ditunjukkan indeks inklusi 80,5 persen pada Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2025—masih banyak warga belum paham cara mengelola keuangannya. Termasuk risiko dari produk digital ilegal hingga judi online yang makin marak.

“OJK telah memblokir lebih dari 8.000 rekening terkait judi online. Kami harap masyarakat makin kritis terhadap tawaran keuntungan yang tidak logis,” ujarnya.

2. Bank sampah Metro bisa jadi instrumen keuangan lingkungan

Kegiatan Literasi Keuangan dan Product Matching Kota Metro (Dok.Humas Pemkot Metro)

Eti juga memuji Pemkot Metro yang sukses meraih TPAKD Award 2025 untuk wilayah Sumatera. Salah satu indikator pentingnya adalah keberhasilan program bank sampah dinilai punya dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.

“Bank sampah sudah menjadi instrumen penting untuk mewujudkan inklusi keuangan berbasis lingkungan,” ujarnya.

Ia mendorong agar gerakan pengelolaan sampah tidak berhenti sebagai aktivitas ekonomi tambahan, tetapi menjadi gaya hidup. Eti menyebut para pengurus bank sampah sebagai “agen perubahan” yang mendorong masyarakat lebih peduli lingkungan sekaligus mandiri secara finansial.

3. Dari sampah bernilai Rp1.000 bisa tumbuh jadi ratusan ribu

Ilustrasi daur ulang plastik (pexels.com/Julia M Cameron)

Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Metro, Yulia Candra Sari menegaskan, program literasi keuangan ini bertujuan memperkuat transparansi, tata kelola, dan kemampuan pengurus bank sampah dalam mengelola hasil penjualan sampah.

“Keuntungan individual mungkin kecil. Tapi jika dikumpulkan oleh kelompok, nilai Rp1.000 bisa menjadi Rp10.000, lalu berkembang jadi ratusan ribu,” jelas Yuli.

Yuli juga memaparkan sederet prestasi Kota Metro melalui program TPAKD, seperti KEJAR (Satu Rekening Satu Pelajar), yang membawa Metro meraih penghargaan nasional tahun 2023 dan kembali masuk 3 besar pada 2024. Tahun 2025, Metro kembali mendapatkan TPAKD Award tingkat wilayah, dengan bank sampah sebagai salah satu program unggulan.

Tak hanya mengoptimalkan literasi keuangan, Pemkot Metro juga mendorong pengurus bank sampah untuk terus meningkatkan kapasitas, menjaga kepercayaan masyarakat, dan memperluas kolaborasi dengan perbankan maupun perusahaan swasta.

“Semoga penghargaan ini menjadi motivasi agar bank sampah di Metro terus berkembang dan menghadirkan manfaat bagi lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat,” kata Yuli.

Editorial Team