Butiran biji kopi robusta yang diolah di Rumah Margo Redjo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Terkait kopi menjadi komoditas unggulan Tanggamus, Dewi menjelaskan, sebagian kecil pemasaran kopi Tanggamus sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan eksportir dan pengolah kopi, seperti PT Nestle, PT Mayora, Indomarco, PT Louis Dreyfus Commodities, PT Asia Makmur, PT Olam dan Need Coffee.
Selain itu, sebagian lainnya juga sudah dilakukan pengolahan kopi bubuk oleh beberapa UMKM yang ada di Kabupaten Tanggamus dengan pemasaran lokal maupun dalam daerah di Provinsi Lampung.
“Kondisi tersebut tentunya memerlukan perhatian dan solusi, baik oleh pemerintah pusat dan daerah, maupun oleh sektor swasta,” ujar bupati.
Dewi berharap, adanya dukungan dan solusi dari banyak pihak, selain akan mampu meningkatkan produktivitas perkebunan, juga akan meningkatkan nilai jual dari produk yang dihasilkan. Imbasnya, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan masyarakat.