Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tingkat Provinsi Lampung. (Dok. Pemprov Lampung).

Intinya sih...

  • Pemprov Lampung menargetkan 1.259.539 anak usia 0-7 tahun mendapatkan imunisasi polio dalam PIN Polio.
  • COVID-19 menyebabkan penurunan cakupan imunisasi polio, dengan kasus VDPV2 di Aceh pada November 2022.
  • Provinsi Lampung memiliki risiko tinggi penularan virus Polio, sehingga dilakukan PIN Polio secara serentak di 15 kabupaten/kota.

Lampung Selatan, IDN Times - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan 1.259.539 anak usia 0 sampai 7 tahun mendapatkan imunisasi polio dalam pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tingkat Provinsi Lampung 2024.

Program imunisasi polio massal di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung ini akan dilakukan di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Puskesmas pembantu (Pustu), Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), sekolah, dan pos pelayanan lainnya.

"Pelaksanaan PIN Polio di Provinsi Lampung dibagi dalam dua putaran mulai 23 Juli hingga 17 Agustus 2024, dengan target ada 1.259.539 anak usia 0-7 tahun," ujar Pj Gubernur Lampung Samsudin, Rabu (24/7/2024).

1. Pandemik COVID-19 picu penurunan cakupan imunisasi rutin

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tingkat Provinsi Lampung. (Dok. Pemprov Lampung).

Samsudin melanjutkan, pandemik COVID-19 telah menyebabkan penurunan signifikan dalam cakupan imunisasi rutin. Termasuk imunisasi polio hingga menyebabkan peningkatan jumlah anak tidak mendapatkan imunisasi lengkap.

Pada November 2022, kasus poliomyelitis disebabkan oleh Vaccine-Derived Polio Virus Type 2 (VDPV2) ditemukan di Aceh. Beruntung, kasus tersebut ditanggulangi dengan cepat oleh tim gabungan Kemenkes RI dan mitra.

"Saat ini terdapat situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio di tujuh provinsi serta 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota berisiko tinggi. Oleh karenanya, imunisasi massal polio dengan cakupan 95 persen dilakukan untuk memutus transmisi virus," ucapnya.

2. Lampung salah satu provinsi risiko tinggi penurunan virus polio

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tingkat Provinsi Lampung. (Dok. Pemprov Lampung).

Samsudin berharap, pemerintah bersama organisasi kemasyarakatan, profesi, tokoh agama dan masyarakat dapat berperan aktif memastikan semua anak di Provinsi Lampung menerima imunisasi polio.

"Pencanangan ini adalah bukti komitmen kami, bahwa Lampung siap menyukseskan program imunisasi nasional," ucapnya.

Pasalnya, Provinsi Lampung merupakan salah satu mempunyai risiko tinggi penularan virus Polio. "Karena itu, untuk mencegah agar tidak terjadi KLB Polio maka mulai 23 Juli 2024 dilakukan PIN Polio secara serentak di 15 kabupaten/kota," lanjutnya.

3. Pastikan kesiapan SDM pelaksanaan PIN

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tingkat Provinsi Lampung. (Dok. Pemprov Lampung).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Edwin Rusli menjelaskan, pemerintah mempunyai komitmen kuat untuk mewujudkan Eradikasi Polio di Indonesia pada 2026. Itu dengan mempertimbangkan adanya situasi KLB Polio di 7 provinsi meliputi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan.

Bahkan, ada 32 provinsi dan 399 kabupaten/kota memiliki risiko tinggi polio, maka akan dilakukan pemberian imunisasi massal polio secara masif dengan cakupan tinggi dan merata sebesar 95 persen untuk memutus transmisi virus polio.

"Provinsi Lampung sudah siap untuk pelaksanaan PIN polio baik dari segi kesiapan Sumber Daya Manusia melalui advokasi, sosialisasi, dan orientasi pelatihan teknis petugas terkait PIN Polio nOPV2," tandasnya.

Editorial Team