Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Normalisasi Sungai di Bandar Lampung, Anggaran Diblokir Menkeu 

Sungai di Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung yang. (IDN Times/Muhaimin)
Intinya sih...
  • BBWS Mesuji Sekampung terkendala anggaran dan akses alat berat untuk normalisasi sungai di Kota Bandar Lampung.
  • Meski anggaran belum cair, BBWS tetap melakukan normalisasi di titik Kedamaian dengan bantuan alat berat dari Pemprov Lampung.
  • Roy menyarankan solusi praktis lubang biopori untuk membantu penyerapan air dan mengurangi dampak banjir di wilayah permukiman.

Bandar Lampung, IDN Times – Banjir melanda Kota Bandar Lampung nampaknya masih belum bisa terselesaikan dalam waktu dekat.

Hal ini disampaikan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, Roy Panagom Pardede. Ia mengatakan, hal tersebut lantaran anggaran yang masih terblokir Kementerian Keuangan.

"Selain anggaran juga memang akses alat berat ke lokasi juga menjadi tantangan besar untuk normalisasi sungai," katanya, Selasa (25/2/2025).

1. Normalisasi jalan terus

Banjir di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Meski anggaran masih belum cair, BBWS Mesuji Sekampung tetap berupaya melakukan normalisasi di beberapa titik.

Roy menyampaikan, salah satunya titik dilakukan normalisasi adalah di Kedamaian, yang sudah mendapatkan bantuan alat berat dengan dukungan operasional dari Pemprov Lampung.

"Kami tetap harus bekerja meskipun anggaran terbatas. Tapi masalahnya, akses alat berat ke lokasi cukup sulit, jadi perlu solusi lebih lanjut," ujarnya.

2. Lubang biopori solusi lain

Banjir melanda pemukiman warga di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Karena normalisasi masih menghadapi hambatan, Roy menyarankan solusi lain yang lebih praktis, yaitu lubang biopori.

Ia menyampaikan, konsep ini sudah diterapkan di Kantor Kecamatan Panjang dan dianggap bisa membantu penyerapan air di wilayah yang dulunya sawah namun kini berubah menjadi area permukiman.

"Dulu tanah di sini bisa menyerap air. Sekarang setelah jadi perumahan, daya serapnya berkurang. Kalau setiap rumah memiliki lubang biopori, dampak banjir bisa dikurangi," jelasnya.

3. Dukungan pemkot

Gedung pemerintah Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Roy berharap, Pemkot Bandar Lampung dapat membantu penerapan program lubang biopori di tingkat kota dengan melibatkan setiap kecamatan.

"Ini solusi sederhana yang bisa dilakukan masyarakat juga. Kalau diterapkan dengan serius, bisa jadi langkah efektif cegah banjir," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhaimin Abdullah
EditorMuhaimin Abdullah
Follow Us