Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penanggung jawab kontraktor pekerjaan di Az Zahra, Rahmat saat dimintai keterangan awak media. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Bandar Lampung, IDN Times - Kontraktor alias vendor pekerjaan buka suara ihwal insiden kecelakaan kerja lift barang jatuh di Sekolah Az Zahra, Bandar Lampung. Peristiwa ini berujung maut ini menewaskan 7 korban dan 2 korban luka-luka parah.

Penanggung jawab vendor, Rahmat mengakui pihaknya lalai dan lepas kontrol terhadap para korban merupakan pekerja bangunan. Itu tatkala hendak turun dari lantai 5 ke lantai dasar.

"Kalau pengawasan tetap rutin, karena lost control (saat kejadian). Pekerja harus ke dalam (turun ke lantai dasar lewat akses lift penumpang atau tangga), tapi mereka harus lepas sepatu terus lewat tangga, mungkin tidak mau ngantre," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian, Jumat (7/7/2023).

1. Sebut lift barang punya kapasitas angkut 6 penumpang

Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Sumatera Selatan Puslabfor mengolah tempat kejadian perkara (TKP) insiden lift jatuh menewaskan 7 pekerja bangunan di Sekolah Az Zahra

Diakui Rahmat, para pekerja sehari-hari terbiasa mengakses lift barang tersebut. Namun saat kejadian berlangsung, kapasitas 6 penumpang dipaksa mengangkut 9 penumpang sekaligus dalam waktu bersamaan.

"Ya tingkat kesabarannya (para korban pekerja bangunan) saja, jadi kapasitas 6 orang dinaiki 9 orang," imbuhnya.

Meski demikian, pihaknya berdalih selalu mengingatkan para pekerja sedang menggarap pekerjaan renovasi pada area sport center tersebut. "Kalau yang diketahui seharusnya tidak boleh, bukan masalah berapa kalinya," sambung dia.

2. Pekerjaan libatkan 50 pekerja, dimulai sejak April

Penanggung jawab kontraktor pekerjaan di Az Zahra, Rahmat saat dimintai keterangan oleh Puslabfor Polda Sumsel. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Rahmat melanjutkan, garapan pekerjaan tersebut melibatkan total sekitar 40 pekerja bangunan. Mereka diberi tanggungjawab merenovasi area outdoor dan indoor sport center pada gedung sekolah TK dan SMP pada yayasan setempat.

"Kami nutup dari outdoor ke indoor, ini dikerjakan udah tiga bulan ini mulai April kemarin," ujarnya.

3. Klaim selalu ingatkan pekerja bangunan tidak akses lift barang

Penampakan olah TKP tim Puslabfor Polda Lampung di lift jatuh Az Zahra, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Sebagai pihak penanggung jawab pekerjaan, Rahmat mengklaim, dirinya selalu mengingatkan dan melarang para pekerja bangunan untuk tak mengakses lift barang digunakan akses naik turun ke lantai 5.

"Setiap hari, kalau mulai kerja selalu diingatkan dan memang orang yang bertanggungjawab untuk itu juga ikut jadi korban," dalihnya.

Dalam hal ini, Rahmat turut mengamini merupakan perekrutan para pekerjaan di Yayasan Fatimah Az Zahra Lampung tersebut. "Iya saya juga ada di lokasi saat kejadian," tandas dia.

Editorial Team