Bandar Lampung, IDN Times - Provinsi Lampung digaungkan sebagai daerah tanoh lado (tanah lada) sejak zaman kolonial. Bahkan ada lagu berjudul Lampung Tanoh Lado karya Fatsyahbudin populer sejak tahun 1970-an.
Namun, kondisi masa itu sudah berbanding terbalik dengan situasi saat ini. Petani lada mulai langka, diikuti harga lada kian merosot. Imbasnya, banyak petani di Lampung beralih menanam sawit, singkong atau karet.
Hal itu dialami Diantori, salah satu anak petani lada memutuskan beralih budidaya singkong. Ia beralih menanam singkong lantaran perawatan tanaman lada tak sebanding hasil didapat.
Berikut IDN Times rangkum cerita selengkapnya.