Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Pemkot Bandar Lampung Buat 1.000 Lubang Biopori Atasi Banjir 

Pjs Walikota Bandar Lampung, Budhi Darmawan saat memasang biopori. (IDN Times/Muhaimin)
Pjs Walikota Bandar Lampung, Budhi Darmawan saat memasang biopori. (IDN Times/Muhaimin)
Intinya sih...
  • Pemerintah Kota Bandar Lampung meluncurkan program pembuatan 1.000 lubang biopori untuk mengatasi masalah banjir di wilayah tersebut.
  • Program ini didukung oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung, yang menyediakan 40 set alat pembuatan biopori untuk disebar di 20 kecamatan di Bandar Lampung.
  • Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Roy Panagom Pardede, menjelaskan bahwa pembuatan biopori sangat mudah dan efektif jika diterapkan di lokasi-lokasi seperti perkantoran, lapangan terbuka, dan taman.

Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung meluncurkan langkah baru mengatasi masalah banjir kerap melanda wilayah Kota Tapis Berseri ini.

Pjs Wali Kota Bandar Lampung, Budhi Darmawan, mengumumkan pembuatan 1.000 lubang biopori sebagai solusi mengurangi genangan air selama musim hujan.

"Banjir adalah tantangan besar yang tidak mudah dan murah diatasi. Namun, kami berharap dengan biopori ini bisa membantu mengurangi genangan," kata Budhi usai melakukan pembuatan lubang biopori di Kecamatan Panjang, Rabu (13/11/2024).

1. Diharapkan jadi gerakan massal

Pjs Walikota Bandar Lampung, Budhi Darmawan saat menanam pohon untuk menambah resapan. (IDN Times/Muhaimin)
Pjs Walikota Bandar Lampung, Budhi Darmawan saat menanam pohon untuk menambah resapan. (IDN Times/Muhaimin)

Budhi berharap, cara ini bisa menjadi gerakan besar melibatkan seluruh masyarakat dan pengusaha di Bandar Lampung. "Kami ingin ini didukung banyak pihak, terutama masyarakat dan para pengusaha," tambahnya.

Program ini didukung oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung telah menyediakan 40 set alat pembuatan biopori untuk disebar di 20 kecamatan di Bandar Lampung.

Setiap kecamatan akan mendapatkan satu hingga dua set alat sesuai tingkat kerawanan banjir di wilayahnya. “Alat ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas resapan air sehingga genangan berkurang,” jelasnya.

2. Keterbatasan daya serap

Ilustrasi melamar. (IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi melamar. (IDN Times/Istimewa)

Budhi juga mengingatkan inisiatif serupa sebenarnya sudah dilakukan sejak 2007 dengan membangun 10 ribu lubang biopori. Namun, pesatnya perkembangan Kota Bandar Lampung, khususnya sektor perumahan dan industri, membuat daya serap tanah semakin terbatas.

"Awal tahun ini kita mulai dengan 1.000 lubang, dan semoga bisa meningkat jadi lebih dari 10 ribu tahun depan dengan dukungan pengusaha di sekitar mereka," jelasnya.

3. Cara kerja biopori dinilai mudah dan efektif

Ilustrasi gambar hujan. (IDN Times/Istimewa)
Ilustrasi gambar hujan. (IDN Times/Istimewa)

Kepala BBWS Mesuji Sekampung, Roy Panagom Pardede, menjelaskan pembuatan biopori sangat mudah. "Dengan menggunakan bor manual atau mekanik, tanah dilubangi, lalu dimasukkan pipa paralon berlubang yang akan membantu air menyerap ke dalam tanah. Kami distribusikan 20 set alat biopori untuk 20 kecamatan di Bandar Lampung," jelasnya.

Ia menilai, lubang biopori sangat efektif jika diterapkan di lokasi-lokasi seperti perkantoran, lapangan terbuka, dan taman.

"Karena banyak area tanah di Bandar Lampung yang tertutup aspal, lubang biopori diharapkan bisa mengatasi masalah ini dan mengurangi genangan," imbuhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us