Ilustrasi anggaran (ladypinem.com)
I Nyoman Swartana selaku Urban Sanitation Specialist di SNV mengatakan, merujuk pada sanitasi layak di perkotaan, idealnya perkotaan sudah memenuhi standar sanitasi yang memiliki toilet dengan tangki septik. Harapannya, tidak ada lagi yang membuang kotoran ke sungai.
SNV mencatat, saat ini baru 70 kelurahan dari 126 kelurahan di Bandar Lampung yang mendeklarasikan sebagai Open Defecation Free (ODF). Merujuk kondisi itu, perlu kerja keras, dan komitmen dari pemerintah kota dalam hal komitmen kebijakan, anggaran dan pelaksanaan.
“Kalau misal penduduk kota Bandar Lampung 1 juta kemudian akses sanitasi layak sekarang 80 persen dengan target 95 persen berarti harus dikejar 140 ribu jiwa ini mestinya akses sanitasi layak. Kalau kita pecahkan per tahun berarti kota Bandar Lampung mesti ada penambahan akses sebanyak 2,56 persen dan ini membutuhkan komitmen anggaran juga,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan Nyoman, dari sisi anggaran sanitasi di Kota Bandar Lampung saat ini, kurang dari 1 persen. Sedangkan nasional mengharapkan minimal 2 persen dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dialokasikan untuk sanitasi.