Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250924-WA0031.jpg
Mendukbangga/Kepala BKKBN RI Wihaji melakukan kunjungan kerja ke Lampung Tengah. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya sih...

  • Tekankan kebutuhan gizi setiap kelompokDalam kunjungan tersebut, Wihaji memastikan langsung menu makanan bergizi yang diberikan kepada penerima manfaat. Ia menekankan pentingnya menyesuaikan jenis bantuan dengan kebutuhan gizi setiap kelompok.

  • Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting)Pemerintah juga menggerakkan Program Genting (gerakan orang tua asuh cegah stunting) di Lampung Tengah. Saat ini, prevalensi stunting di daerah tersebut berada di angka 15 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional 19,8 persen.

  • Salurkan nutrisi dan perbaikan rumah tidak layak huniLebih lanjut Wihaji turut men

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Tengah, IDN Times - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/ Kepala BKKBN RI, Wihaji menyebutkan program Makanan Bergizi (MGB) kini mulai menyasar kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.

Perluasan program andalan Presiden Prabowo Subianto itu ditegaskan Wihaji saat meninjau meninjau SPPG Poncorwarno 2 di Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, Selasa (23/9/2025).

“Dari total lebih dari 3.600 peruntukan, terdapat 336 yang khusus dialokasikan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Sesuai arahan Bapak Presiden, distribusi dilakukan melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK),” ujarnya dimintai keterangan, Rabu (24/9/2025).

1. Tekankan kebutuhan gizi setiap kelompok

Mendukbangga/Kepala BKKBN RI Wihaji melakukan kunjungan kerja ke Lampung Tengah. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Dalam kunjungan tersebut, Wihaji memastikan langsung menu makanan bergizi yang diberikan kepada penerima manfaat. Ia menekankan pentingnya menyesuaikan jenis bantuan dengan kebutuhan gizi setiap kelompok.

"Kita pastikan jangan sampai sama, karena kebutuhan gizi bayi, anak sekolah, ibu hamil, maupun ibu menyusui berbeda-beda,” ucapnya.

2. Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting)

Mendukbangga/Kepala BKKBN RI Wihaji melakukan kunjungan kerja ke Lampung Tengah. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Selain menyalurkan MGB, pemerintah juga menggerakkan Program Genting (gerakan orang tua asuh cegah stunting) di Lampung Tengah. Saat ini, prevalensi stunting di daerah tersebut berada di angka 15 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional 19,8 persen.

Menurut Wihaji, penanganan stunting harus menyasar dua faktor utama yakni, gizi dan nongizi. Unsur nongizi mencakup sanitasi, air bersih, serta keberadaan MCK. Karena itu, intervensi dilakukan secara terpadu, mulai dari pemenuhan nutrisi hingga perbaikan fasilitas dasar.

“Stunting penyebabnya ada tiga. Nutrisi dan nonnutrisi. Untuk nutrisi, hari ini kita bantu 200 warga selama enam bulan ke depan. Untuk nonnutrisi, kita bantu rumah layak huni tiga unit dan MCK lima unit,” jelasnya.

3. Salurkan nutrisi dan perbaikan rumah tidak layak huni

Mendukbangga/Kepala BKKBN RI Wihaji melakukan kunjungan kerja ke Lampung Tengah. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Wihaji turut meninjau langsung kondisi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Lampung Tengah. Pemerintah memberikan bantuan nutrisi serta memperbaiki kondisi rumah tidak layak huni agar anak-anak terhindar dari potensi stunting.

“Kami ingin pastikan, penanganan stunting ini menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, bukan hanya bantuan makanan, tapi juga rumah layak huni dan sanitasi. Intinya gotong royong semua pihak,” tegasnya.

Editorial Team