Bandar Lampung, IDN Times - Perpisahan sekolah sudah jadi agenda tahunan dinanti banyak siswa di Indonesia. Mulai dari TK, SD, SMP, sampai SMA, acara ini jadi penanda resmi masa belajar mereka sudah selesai.
Tapi, di balik gegap gempita pesta kelulusan, ada banyak cerita lain, jarang terdengar. Biasanya, perpisahan digagas oleh pihak sekolah bareng komite orang tua dan tentunya siswa sendiri.
Ada yang bikin acara sederhana di aula sekolah, tapi gak sedikit juga yang memilih venue khusus, lengkap dengan dekorasi mewah dan hiburan. Bahkan kini perpisahan dibungkus dengan konsep ala wisuda bak perguruan tinggi.
Orang tua pun kerap diminta untuk ikut urun biaya—baik lewat iuran, sumbangan, atau bahkan bantu teknis acara. Namun, tidak semua pihak merasa nyaman. Beberapa orang tua menganggap pesta perpisahan sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan anak-anak mereka.
Tapi di sisi lain, ada juga yang merasa ini cuma menambah beban, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang tidak selalu stabil. Kali ini IDN Times sudah merangkum beragam pandangan dari akademisi pendidikan, ombudsman, hingga orang tua murid. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini.