Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Meski Stok Melimpah, Harga Telur di Bandar Lampung Meroket!

Telur. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).
Telur. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Bandar Lampung, IDN Times - Meski stok melimpah, harga telur di pasar tradisional Bandar Lampung terus naik. Bahkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bandar Lampung, I Kadek Sumartha mengatakan, saat ini harga telur telah menyentuh angka Rp32.000 per kilogram.

“Kita sudah sidak keliling ke pasar-pasar itu sekarang 32 (ribu), Jakarta malah lebih parah udah sampai 34 (ribu) sekilonya. Naiknya sehari itu hampir seribu terus,” kata Kadek ketika diwawancarai di kantornya, Kamis (8/12/2022).

Padahal, ia melanjutkan harga telur pada saat normal rata-rata hanya Rp22.000-Rp24.000 per kilogram. Ia memprediksi kemungkinan penyebab harga beberapa bahan pokok ini juga diakibatkan karena tren mendekati hari besar nasional yakni Natal dan Tahun Baru.

1. Penyebab nyata kenaikan telur tidak diketahui

Warung Kartini, pedagang di Pasar Pasir Gintung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).
Warung Kartini, pedagang di Pasar Pasir Gintung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Sedangkan terkait stok, Kadek mengaku Bandar Lampung tidak pernah kekurangan stok, itu dikarenakan Bandar Lampung merupakan ibu kota dan pasar induk ada di sini. Sehingga hampir semua komoditi hasil pertanian dan peternakan seluruh Provinsi Lampung pasti bermuara di Bandar Lampung.

“Stok gak pernah kosong. Selalu ada kita, bahkan untuk Natal dan Tahun Baru ini dijamin aman. Tapi memang kita gak tahu nih, sebenarnya apa penyebab telur ini harganya naik, karena umumnya kan barang langka atau permintaan banyak ya baru naik tapi ini enggak,” katanya.

Kadek mengatakan ketika sidak seluruh pedagang baik eceran maupun distributor hanya mengatakan alasan kenaikan harga pada mereka dikarenakan penjual sebelum mereka juga menaikkan harganya.

“Semua jawabnya dari sananya udah naik. Jadi mau gak mau mereka ikut naik,” imbuhnya.

2. Diperkirakan konflik Ukraina dan Rusia masih menjadi penyebab kenaikan harga telur

Telur. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).
Telur. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Kadek menyampaikan, sampai saat ini pihaknya bisa menelusuri perihal kenaikan harga telur hanya sampai distributor saja. Itu dikarenakan komoditi telur semua dipasok dari kabupaten penyangga yakni Pesawaran, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Lampung Tengah.

“Di kota gak ada peternak (telur), kita dapat barang ya dari kabupaten penyangga semua. Kalau peternaknya ada disini kita datangi apa penyebabnya. Tapi nanti akan kami cari akar permasalahannya,” ujarnya.

Meski demikian, Kadek memprediksi kenaikan harga kemungkinan diakibatkan dari pakan ternak. Itu lantaran, Indonesia mengimpor pakan ternak ayam petelur dari dua negara sedang berkonflik saat ini yakni Rusia dan Ukraina.

“Apakah pengaruhnya masih terhadap pakan ternak yang notabene sampai sekarang masih bertempur,” katanya.

3. Tak hanya telur, beras juga naik hingga Rp1.200 per kilogram

Ilustrasi beras (vecteezy.com/chormail153750)
Ilustrasi beras (vecteezy.com/chormail153750)

Selain telur, komoditi naik signifikan adalah beras. Kadek menyebutkan, harga beras naik berkisar Rp1.000-1200 per kilogram. Padahal biasanya kenaikan beras hanya Rp400-Rp500 per kilogram.

“Itu semua merata dari yang medium, premium, sampai berkualitas naik. Permintaan kita juga untuk beras selalu banyak. Terbanyak kedua setelah Lampung Tengah di Lampung,” ujarnya.

Untuk kebutuhan beras, Kadek menyebutkan dalam sebulan rata-rata kebutuhan beras di 2022 adalah 225 gram per kapita per hari. “Kita mengalikannya dengan jumlah penduduk Kota Bandar Lampung 2021 karena update itu gak tiap bulan. Terakhir Desember 2021 itu 1.189.297 orang jadi per bulan itu kebutuhan kita 8.156.000 ton beras,” jelasnya.

4. Pasar murah akan terus bergulir

Warga Kelurahan Sawah Brebes usai berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Murah hari ini. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)
Warga Kelurahan Sawah Brebes usai berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Murah hari ini. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Menanggapi mahalnya bahan pokok di Bandar Lampung, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, pasar murah akan terus berjalan di 126 kelurahan. Ia mengatakan Pemkot Bandar Lampung akan memberikan subsidi pada beberapa komodiri seperti beras dan minyak goreng.

"Pokoknya kita berusaha terus lah supaya bahan pokok yang lain enggak naik. Kalau misalnya naik, ya Bunda minta naiknya batas wajar saja. Yang memang sesuai harga ecerannya berapa,” kata Eva.

Diketahui pasar murah di Bandar Lampung berlangsung hingga 1 Desember 2022 lalu. Ia juga mengatakan pasar murah selama ini selalu berjalan lancar dan efektif membantu masyarakat Kota Bandar Lampung.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rohmah Mustaurida
Martin Tobing
Rohmah Mustaurida
EditorRohmah Mustaurida
Follow Us