Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Arinal dan Sutono usungan PDI Perjuangan tiba di kantor KPU Lampung. IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Mendaftar dengan embel-embel status petahana, Arinal menyebut keputusan kembali mencalonkan diri di Pilkada 2024 ini diniatkan guna membangun Provinsi Lampung di periode kedua masa jabatan mendatangnya. Ia mengaku telah berjanji kepada Presiden, Lampung bakal menjadi provinsi lambung pangan bagi Indonesia.
Lebih dari itu, Arinal sesumbar masa kepemimpinannya lima tahun terakhir mampu menurun angka kemiskinan 3-4 persen atau setara 300 ribu masyarakat miskin telah terselamatkan dari kemiskinan. Padahal, hingga Maret 2024 data Balitbangda, BPS, dan PMD dalam menghitung jumlah desa miskin di Lampung, saat ini, Provinsi Lampung berada di peringkat ke-4 termiskin di Pulau Sumatera dan peringkat ke-10 di tingkat nasional.
"Stunting dan sebagainya itu sudah lebih baik (di periode awal Arinal) dan 1 harapan saya ingin mewujudkan apa yang disampaikan Presiden. InsyaAllah, apabila saya terpilih bersama pak Sutono, kita mulai membangun mulai dari desa. Ini janji saya," kata Arinal usai mendaftar di kantor KPU Lampung beberapa waktu lalu.
Terkait urusan infrastruktur, Arinal turut mengumbar impian bakal membangun perlintasan kereta api langsung menghubungkan Provinsi Sumatera Selatan menuju Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Termasuk membangun jembatan di atas Selat Sunda menghubungkan Pelabuhan Bakauheni-Merak.
"Ini saya sampaikan karena investornya sudah menunggu, tapi kalau ini tidak jadi, jangan salahkan saya. Tapi mudah-mudahan," sambungnya.
Diketahui, Arinal berpasangan dengan Chusnunia Chalim atau Nunik sebagai gubernur dan wakil gubernur Lampung 2019-2024 mengusung visi bertagline Rakyat Lampung Berjaya. Mereka menjanjikan 6 misi kerja serta 33 janji kerja program prioritas.
Namun hingga akhir masa jabatannya, Arinal mengakui seluruh janji kerja tersebut tak sepenuhnya terealisasi. Itu lantaran terbentur kebutuhan anggaran akibat pandemik COVID-19.