Sebagai media kampus, Teknokra tak hanya bergelut di penerbitan cetak maupun dalam jaringan (daring) tapi juga mengadakan berbagai kegiatan daerah maupun nasional yang mengasah kemampuan para anggotanya di berbagai bidang.
Itu kenapa Teknokra memiliki bidang di luar penerbitan yaitu usaha, kesekretariatan, dan penelitian dan pengembangan. Sedangkan bidang penerbitan sudah pasti ada reporter, artistik, fotografer, dan videografer.
Masa-masa naik cetak sekaligus kegiatan ini banyak menguras waktu, tenaga dan pikiran para anggota Teknokra. Mereka harus pintar-pintar membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi. Seperti diutarakan Mitha Setiani.
Mantan pemimpin redaksi Teknora 2020 ini mengatakan, sempat berhenti satu tahun lantaran kebingungan membagi waktu kuliah dan rapat di Teknokra. Namun dia tetap memutuskan kembali lagi.
Menurutnya memang sudah menjadi tradisi anak Teknokra kalau letih dengan kegiatan, menghilang sejenak lalu kembali lagi. Banyak yang dia dapatkan selama empat tahun di Teknokra.
Meski harus sedikit tertinggal dalam mengejar wisuda, Mitha tak berkecil hati. Justru dia bangga bisa menorehkan banyak prestasi baik dari video mau pun tulisan selama di Teknokra.
“Yang paling berkesan di Teknokra itu rapatnya. Jadi kalau rapat dari sore bisa sampai malem bahkan sampai subuh. Bergantung apa yang lagi kita rapatin. Biasanya yang lama itu kalau debatin cover tabloid karena pasti banyak yang ngasih ide. Terus kalau lagi ada kegiatan sampe hal kecil kaya gayung, paku juga dibahas,” kata dia.