Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250915-WA0006.jpg
Kegiatan operasional SPPG Rajabasa Musiraya, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya sih...

  • SPPG Rajabasa Musiraya melayani 3.029 porsi makanan sehat setiap hari ke 12 sekolah penerima manfaat, dengan rencana peningkatan jumlah dapur baru.

  • Menu makanan yang disajikan bervariasi dan tidak hanya terbatas pada nasi, dengan adanya permintaan menu unik dari anak-anak yang diusulkan melalui "surat cinta" di dalam kemasan.

  • Dapur gizi Rajabasa Musiraya memberikan jaminan kualitas dan keamanan makanan dengan melibatkan ahli gizi, komunikasi intensif dengan pihak sekolah, serta melibatkan 47 relawan dan tiga orang dari BGN.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandar Lampung terus bergulir. Salah satunya melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Rajabasa Musiraya baru saja diresmikan oleh Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie bersama Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar.

Kepala SPPG Rajabasa Musiraya, Lucyani Putri Wulandari mengatakan, keberadaan dapur gizi di naungan Kadin tersebut sejatinya sudah mulai beroperasi sejak 1 September 2025. Namun memang baru diresmikan langsung oleh Ketum Kadin dan Menang.

“Alhamdulillah, sebenarnya kami sudah launching sejak 1 September. Kegiatan berlangsung sederhana namun meriah dan lancar,” ujarnya dimintai keterangan, Senin (15/9/2025).

1. Sehari layani 3.029 porsi makanan

Kegiatan operasional SPPG Rajabasa Musiraya, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Sejak bergulir, Lucy menyampaikan, dapur gizi ini setiap harinya berkewajiban mendistribusikan sebanyak 3.029 porsi makanan sehat ke 12 sekolah penerima manfaat mulai dari satuan pendidikan taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD), hingga sekolah menengah pertama (SMP).

Meski demikian, jumlah kewajiban penyediaan porsi makanan tersebut nantinya diperikirakan akan menyusut seiring bertambahnya keberadaan jumlah dapur baru.

"Ya, kalau porsinya sejauh ini ada di 3.029 meliputi 12 sekolah, tapi kemungkinan nanti kami menyiapkan sekitar 2 ribu sekian, andai dapur umum nantinya bertambah," kata dia.

2. Suguhkan menu variatif

Kepala SPPG Rajabasa Musiraya, Lucyani Putri Wulandari . (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Terkait menu makanan, Lucy menyebutkan, SPPG Rajabasa Musiraya menyajikan menu terbilang bervariasi dan tidak melulu menyuguhkan atau menghidangkan menu makanan berkomposi nasi, bahkan pihak sekolah juga kerap memberikan masukan.

Lebih dari itu, petugas SPPG setempat juga acapkali menerima saran permintaan menu makanan unik melalui anak-anak sengaja meninggalkan tulisan “surat cinta” di dalam kemasan usai menikmati makanan.

“Anak-anak kadang minta burger, spageti, sampai siomay. Tentu tidak semua bisa dipenuhi, karena ada pertimbangan biaya dan ketentuan makanan. Tapi menu tetap kami variasikan, ada ayam, telur, hingga ikan dori. Semua resep ditangani langsung oleh chef dapur,” jelasnya.

3. Beri jaminan gizi dan keamanan

Kegiatan operasional SPPG Rajabasa Musiraya, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Lucyani menegaskan, dapur gizi Rajabasa Musiraya selalu mengutamakan kualitas dan keamanan makanan. Pasalnya, setiap kegiatan diawali dengan rapat persiapan bersama tim, serta melibatkan ahli gizi.

Selain itu, SPPG Rajabasa Musiraya komunikasi intensif terus dijaga dengan pihak sekolah, agar pelaksanaan program berjalan dengan lancar dan baik.

“Di dapur ini ada 47 relawan, ditambah tiga orang dari BGN yang terdiri dari kepala SPPG, akuntan, dan ahli gizi. Alhamdulillah, sejauh ini tidak pernah ada kasus keracunan dan kami pastikan apapun yang ditentukan pusat bisa terdistribusi dengan baik,” tegasnya.

Editorial Team