Masuk Tahap Akhir, 7.050 Jemaah Haji Telah Kembali ke Lampung

Intinya sih...
Kondisi fisik jemaah lansia jadi tantangan
Dua jemaah wafat, 225 orang di atas 60 tahun, 24 membutuhkan kursi roda
Hasil kolaborasi pemerintah daerah dan pusat
Apresiasi terhadap tim kesehatan dan pembimbing ibadah sigap
Tetap laksanakan evaluasi
Pelayanan haji membutuhkan sinergi, evaluasi untuk meningkatkan kualitas layanan haji tahun berikutnya
Bandar Lampung, IDN Times - Proses pemulangan jemaah haji asal Provinsi Lampung memasuki tahap akhir. Sebanyak 7.050 jemaah telah tiba selamat di Tanah Air melalui Debarkasi Antara Lampung di Asrama Haji Rajabasa hingga Senin (7/7/2025).
Kelompok terbang (Kloter) 56 JKG berisikan 389 jemaah menjadi rombongan terakhir tiba di Provinsi Lampung mendarat, Minggu (6/7/2025) pukul 23.50 WIB. "Alhamdulillah, sampai hari ini sudah tercatat 7.050 orang jemaah telah tiba selamat di Lampung," ujar Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Lampung, Erwinto dikonfirmasi.
1. Kondisi fisik jemaah lansia jadi tantangan
Dalam kepulangan kloter 56 JKT tersebut, Erwinto menyampaikan, dua jemaah Sufiun Salim Adam (84) asal Kabupaten Lampung Selatan dan Andi Alwi (75) asal Kabupaten Tanggamus dilaporkan wafat di Tanah Suci.
Kloter 56 rombongan mayoritas berisi jemaah lanjut usia. Dari total 389 jemaah, 225 orang berusia di atas 60 tahun dan 164 orang lainnya di bawah 60 tahun. Selain itu, 24 jemaah membutuhkan bantuan kursi roda.
“Ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengawalan jemaah, karena kondisi fisik mereka tentu lebih rentan. Namun alhamdulillah, dengan kerja sama tim yang solid, semua proses berjalan lancar tanpa kendala berarti,” katanya.
2. Hasil kolaborasi pemerintah daerah dan pusat
Seiring kedatangan rombongan jemaah 56 JKT, Erwinto memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap peran tim kesehatan kloter dan pembimbing ibadah sigap dalam melayani kebutuhan jemaah, terutama berkebutuhan khusus.
"Kami mengapresiasi kelancaran penyelenggaraan haji tahun ini sebagai hasil kolaborasi semua unsur yang terlibat, baik dari pusat maupun daerah," ucap dia.
3. Tetap laksanakan evaluasi
Erwinto menambahkan, pelayanan haji merupakan kerja besar membutuhkan sinergi. Oleh karenanya, petugas haji harus mampu menjaga kualitas layanan mulai dari awal hingga akhir masa kepulangan rombongan masing-masing.
Meski demikian, pihaknya bakal tetap melaksanakan evaluasi dilakukan secara menyeluruh, untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada musim-musim haji tahun berikutnya.
"Pengalaman ini menjadi dasar perbaikan dan inovasi. Ini adalah wujud komitmen pemerintah dalam memastikan jemaah menjalani ibadah dengan aman, tenang, dan layak,” kata dia.