Seminggu KM EMJ Hilang Kontak Belum Ditemukan, Keluarga ABK Cemas

Dari 20 ABK, delapan asal Lampung

Bandar Lampung, IDN Times – Keluarga Anak Buah Kapal (ABK) KM EMJ Tujuh masih cemas menunggu kabar terbaru seputar kondisi ABK dan kapal.

Pasalnya, sejak KM EMJ Tujuh hilang kontak 11 Agustus lalu, belum ditemukan tim penolong. Apalagi, dari 20 ABK dikapal itu yang bertugas mencari ikan, delapan di antaranya ABK asal Lampung.

Kapal ini berangkat dari TPI Lempasing menuju Pulau Enggano. Selain kapal tersebut, berangkat juga dari Lempasing yaitu KM Mayo Jaya dengan rute yang sama. Namun hanya KM EMJ Tujuh tidak sampai di Enggano.

Pada Kamis (12/8/2021) sekitar pukul 13.21 WIB, KM EMJ Tujuh mulai hilang dari Vessel Monitoring System (VMS) atau dinyatakan hilang kontak.

Sejak dinyatakan hilang kontak tersebut, pemilik kapal KM EMJ Tujuh sudah melakukan upaya pencarian mengerahkan dua kapal lain. Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil, hingga Senin (16/8/2021) pemilik kapal baru melaporkan kejadian ini kepada Basarnas.

1. Keluarga iklas menerima apapun kondisinya

Seminggu KM EMJ Hilang Kontak Belum Ditemukan, Keluarga ABK CemasDjenni Sutisna adalah salah satu keluarga ABK bernama Wahyu Aditya Pratama (18). (IDN Times/Istimewa).

Djenni Sutisna adalah salah satu keluarga ABK bernama Wahyu Aditya Pratama (18). ABK itu warga Jalan Pangeran Emir M Noer, Gang Camar, RT 14 LK II, Pengajaran, Telukbetung Utara, Bandar Lampung.

Ia mengatakan, keluarga masih berharap ABK dan kapal ditemukan. Bahkan keluarga menyatakan, apapun kondisinya, iklas menerima.

“Ibu dan bapak cucu saya ini menunggu di Lempasing. Mereka cemas menanti kabar anaknya. Apalagi anak sulung. Kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan untuk ikut serta dalam pencarian,” jelas Djenni kepada awak media, Minggu (22/8/2021).

2. Keluarga minta tim gabungan proaktif ke keluarga ABK

Seminggu KM EMJ Hilang Kontak Belum Ditemukan, Keluarga ABK CemasProses pencarian Tim SAR Gabungan terhadap KM EMJ Tujuh (IDN Times/Istimewa)

Djenni berharap, pemerintah atau stakeholder terkait yang melakukan pencarian bisa terus memberikan kabar kepada pihak keluarga. Keluarga juga berharap, perusahaan kapal lebih proaktif menginformasikan kepada keluarga ABK agar tidak cemas.

“Berdasarkan informasi didapat dari tim Basarnas (Provinsi Lampung) kapal masih bergerak. Kapal tersebut belum tenggelam namun posisinya belum diketahui. Ibaratnya kapal yang seharusnya bergerak ke selatan tapi belok ke arah barat," kata Djenni.

Ia menambahkan, informasi dari Basarnas, kapal tempat sang cucu bekerja hilang kontak sejak 12 Agustus. Itu dipicu cuaca ekstrem.

3. Sang cucu baru lulus SMK

Seminggu KM EMJ Hilang Kontak Belum Ditemukan, Keluarga ABK Cemashttps://blog.gawe.id/poin-plus-sekolah-di-smk/

Djenni mengatakan, Wahyu Aditya Pratama notabene cucunya, baru saja lulus dari SMK Negeri 6 Bandar Lampung. Meski baru lulus,  sudah memiliki pengalaman beberapa kali ikut berlayar.

“Sejak magang di SMK sudah pernah berlayar sampai ke perairan Timika, Papua. Kebetulan dia sekolah pelayaran, setelah lulus mungkin ikut daftar di perusahaan itu (KM EMJ Tujuh)

Djenni saat ini berharap yang terbaik mengenai kondisi Wahyu. "Kami hanya bisa menunggu keajaiban dari Allah. Syukur ditemukan dalam keadaan hidup, seandainya sudah meninggal tahu letaknya," ujarnya lirih.

4. Gelombang tinggi jadi tantangan pencarian

Seminggu KM EMJ Hilang Kontak Belum Ditemukan, Keluarga ABK CemasUnspalsh/Annie Spratt

Kepala Kantor SAR Lampung, Jumaril, mengatakan, pemilik kapal telah mengerahkan dua kapal lain untuk pencarian. Pihaknya juga mengerahkan KN SAR Basudewa untuk membantu melakukan pencarian, namun hasilnya masih nihil.

Dalam proses pencarian tersebut, imbuhnya faktor gelombang tinggi di perairan bagian barat Lampung hingga Samudera Hindia menjadi kendala. Ketinggian gelombang saat ini berkisar antara 4-6 meter.

"Basarnas juga berkoordinasi dengan VTS Panjang untuk di-Mapel-kan dan menyebarkan informasi terkait insiden ini, melalui e-Broadcast Kantor Pusat Basarnas kepada kapal-kapal melintas di sekitar perairan tersebut," katanya.

5. Diperkirakan kapal sudah menjauhi Pulau Sumatera

Seminggu KM EMJ Hilang Kontak Belum Ditemukan, Keluarga ABK Cemasidntimes.com

Jumaril menerangkan, waktu kejadian sejak 11 Agustus hingga dilaporkan ke Basarnas pada 16 Agustus berjarak cukup lama. Pihaknya memperkirakan posisi kapal berdasarkan arah dan kecepatan arus sudah sangat jauh.

"Kemungkinan kapal sudah menjauhi Pulau Sumatera karena arus laut menuju ke Samudera Hindia. Sehingga alat utama (alut) kita sangat sulit untuk menjangkau lokasi prediksi posisi kapal tersebut," terang dia.

Tim SAR juga melakukan upaya lain dengan bekerja sama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Mereka menerbangkan pesawat surveillance milik KKP untuk melakukan pencarian udara hingga Pulah Enggano. “Mudah-mudahan dengan survei udara ini memudahkan kita untuk mendeteksi keberadaan kapal tersebut.” tambahnya.

Baca Juga: Kapal Ikan KM EMJ Tujuh Berisi 20 ABK Hilang Kontak dari Lampung

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya