Pemkot Metro Dukung Penelusuran Arsip Sejarah ke Belanda

Bangunan dan wisata bersejarah jadi identitas kota

Metro, IDN Times - Pemerintah Kota Metro mendukung upaya penelusuran arsip sejarah Kota Metro ke Belanda. Salah satu bentuk dukungan membeli buku Jejak Kolonisasi Sukadana karya sejarawan yang juga Dosen UM Metro. 

Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro, Puspita Dewi, mengatakan dukungan ASN Metro dan guru-guru terhadap upaya penelusuran sejarah terbukti dengan antusiasme. 

“Alhamdulillah sambutan dari kalangan ASN, guru-guru, pustakawan dan arsiparis ikut memesan buku ini hingga mencapai 150 orang pemesan hingga saat ini,” jelasnya, Senin (5/9/2021). 

Baca Juga: Rumah Informasi Sejarah Metro Diharapkan Berkembang jadi Museum

1. Bangunan dan wisata bersejarah jadi identitas kota

Pemkot Metro Dukung Penelusuran Arsip Sejarah ke BelandaSejarah Rumah Dokter Kota Metro. (IDN Times/Istimewa).

Wali Kota Metro, Wahdi mengatakan Metro harus terus menumbuhkan kecintaan terhadap sejarah. Ke depannya mengembangkan tidak hanya wisata sejarah dan budaya, tetapi juga identitas kota.

“Ke depannya bila cerita bangunan bersejarah dan wisata sejarah dikembangkan terus, maka akan mejadi daya tarik tersendiri bagi Metro,” ujarnya.

2. Berharap pelajar mencintai sejarah

Pemkot Metro Dukung Penelusuran Arsip Sejarah ke BelandaRumah Informasi Sejarah (RIS) Metro gaungnya makin didengar berbagai kalangan. (IDN Times/Istimewa).

Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman berharap, pelajar-pelajar di Kota Metro dapat mempelajari dan mencintai sejarah.

“Akan baik sekali bila pelajar-pelajar terus mempelajari sejarah lokal khususnya sejarah kotanya,” ujarnya. 

Sekda Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo mengatakan, buku-buku sejarah lokal dapat terus hadir memperkaya referensi bagi para pelajar-pelajar di sekolah.

3. Warga sumbang meja marmer usia lebih 100 tahun

Pemkot Metro Dukung Penelusuran Arsip Sejarah ke BelandaLexsi Mufahir menyerahkan meja marmer berusia lebih dari 100 tahun dititipkan ke Rumah Informasi Sejarah Metro, Rabu (1/9/2021). (IDN Times/Istimewa).

Antusiasme publik akan kehadiran Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro terus bertumbuh. Meski belum dibuka secara resmi berbagai partisipasi warga mulai tumbuh.

Setelah sebelumnya Adit menyerahkan koleksi kamera Yashica tahun 1957 kini giliran Lexsi Mufahir menyerahkan meja marmer berusia lebih dari 100 tahun.

Lexsi datang langsung bersama putranya ke RIS Metro membawa meja peninggalan keluarganya yakni Poerba ratoe kepala district.

"Meja ini adalah meja yang pernah digunakan kakek kami yang pernah bertugas sebagai Kepala Negeri Sukadana Syarbini Abdoel Jabbar," kata Lexsi.

Meja koleksi keluarga tersebut diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Metro Qomaru yang kebetulan tengah berkunjung ke RIS. "Semoga partisipasi Warga Metro ke depan semakin luas dalam pelestarian sejarah dan budaya," katanya.

Baca Juga: Rumah Informasi Sejarah Metro Bakal Dibikin Film Dokumenter

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya