Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke Khalayak

Siger Horse Stable jadi perintis di Lampung

Bandar Lampung, IDN Times – Membumikan olahraga berkuda menjadi misi didirikannya Siger Horse Stable sejak April 2018. Tempat itu adalah fasilitas menunggang kuda (stable) berlokasi di Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim, Kota Bandar Lampung.

IDN Times berkesempatan mewawancarai Rasyid Trisandi, selaku owner Siger Horse Stable, Selasa (5/1/2021). Ia menceritakan berbagai pengalaman dilaluinya sebagai pengelola sekaligus atlet berkuda.

1. Pertama di Bandar Lampung

Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke KhalayakKomunitas pencinta kuda Siger Horse Stable. (IDN Times/Martin L Tobing).

Rasyid menyatakan, tertarik membuka Siger Horse Stable lantaran di Bandar Lampung 2018 lalu belum ada fasilitas menunggang kuda. Berlatar bakat menunggang kuda, jaringan relasi dan sebagainya, ia pun memberanikan diri membuka fasilitas stable.

Ia menerangkan, di area PKOR Way Halim, ada lahan tak dipakai dulunya eks pedagang kaki lima berjualan dan bangunan terbengkalai. Rasyid 2018 menyewa lahan tersebut, membuat fasilitas kandang kuda, area stable, hingga pelatihan kuda.

Di Siger Horse Stable terbuka untuk umum Selasa-Minggu pukul 08.00-15.00 WIB. Layanan yang tersedia mulai dari fun riding atau pengunjung dapat menyewa kuda selama 40 menit tarif Rp150 ribu.

Ada juga layanan Joy Ride Rp15 ribu satu kali putaran lapangan stable. Pengunjung yang ingin belajar menunggang kuda pun ada fasilitas Private Lesson Rp450 ribu empat kali pertemuan. Satu kali pertemuan selama 45 menit.

Bagi penghobis berkuda, Siger Stable juga memiliki layanan ride on setiap Selasa. Itu adalah menunggang kuda melalui jalur jalan raya menempuh jarak tertentu. Ajang itu sekaligus dijadikan sosialisasi berkuda kepada masyarakat.

“Saat ini kami punya 9 ekor kuda. Tujuh dari Sumbawa, satu peranakan dan satunya kuda polo dari Cibinong Nusantara Polo Club. Sebelum pandemik ada 17 ekor, ada yang dijual dan dikembalikan ke pemiliknya, karena di sini juga ada layanan perawatan kuda,” urai Rasyid.

2. Cepat atau lambatnya belajar berkuda tergantung motivasi

Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke KhalayakAnak-anak sedang belajar berkuda di Siger Horse Stable PKOR Way Halim Kota Bandar Lampung, Selasa (5/1/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Menurut Rasyid, belajar berkuda tergantung motivasi dari masyarakat yang ingin menekuninya. Bahkan ia menyatakan, anak-anak lebih cepat belajar menunggang kuda.

“Begitu juga yang suka olahraga cepat belajarnya. Kalau takut-takut, bangun mental dulu di pertemuan pertama. Pertemuan ketiga coba menunggang, keempat sudah ketemu nyamannya, periode selanjutnya baru lancar,” jelas Rasyid.

Ia menambahkan, belajar menunggang kuda butuh proses dan ikatan kuat (chemistry). Terlebih, kuda termasuk hewan perasa dan cukup cerdas mengenal penunggangnya. “Suasana hati kita galau, kuda bisa tahu, saat riding bisa jadi gak enak,” ujarnya.

“Antara si penunggang dan kudanya ini harus selaras iramanya saat lagi riding. Antara badan kita dan badan kuda ini harus selaras dan saat menunggang pun kuda nyaman, kita pun nyaman,” kata Rasyid.

3. Membangun ikatan kunci penting sukses menunggang kuda

Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke KhalayakPenghobis berkuda dari Siger Horse Stable melakukan aktivitas ride on melintasi ruas jalan di Kota Bandar Lampung, Selasa (5/1/2021). (IDN Times/Martin L Tobing) .

Terkait chemistry menurut Rasyid, pertama kali belajar ada beberapa hal perlu diketahui masyarakat. Pertama dan terpenting adalah, saat menghampiri kuda, jangan membelakanginya tapi berhadapan langsung dari depan. Itu lantaran area blind spot kuda dan berjaga agar tak terkena terjangan kaki kuda.

Membangun chemistry selanjutnya adalah memegang perlahan ubun kuda, dan biarkan kuda mengendus tangan calon penunggang. “Penting juga ajak ngobrol kuda untuk interaksi, kasih salam kenal leher kuda ditepuk. Ini semua agar kuda merasa dihargai. Kalau semua lancar, baru naik (menunggang),” papar Rasyid.

Lebih lanjut disampaikannya, opsi lain membangun chemistry dengan kuda yang bakal ditunggangi adalah di kandang. Misalnya, kita memberi makan, membersihkan kandang dan kotoran, dan rutin membelai badan kuda. Trik tersebut menurutnya manjur saat pertama kali menunggang kuda.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Wisata Berkuda Paling Hits di Indonesia, ke Sini Yuk!

4. Pindah lokasi baru untuk tingkatkan layanan

Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke KhalayakSuasana Siger Horse Stable di PKOR Way Halim, Selasa (5/1/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Rasyid bersyukur, di Lampung saat ini semakin banyak masyarakat tertarik dan menggemari berkuda. Bahkan, di Bandar Lampung saat ini ada sekitar 10 stable.

“Bermula dari kami (Siger Horse), kami tawarkan ke mereka yang hobi kuda untuk bikin stable sendiri dan dikembangkan,” jelasnya.

Rasyid menambahkan, Siger Horse Stable estimasi Februari 2021 mendatang bakal pindah dari area PKOR Way Halim ke lahan dekat Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan. Di area baru tersebut, lahan lebih luas sekitar satu hektare dan pihaknya bisa melalkukan zonanisasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

“Rencananya di sana ada 15 kandang kuda dan usung konsep baru stable, farm, and resto. Untuk stable layanannya sama, tapi dengan area lebih luas, untuk peternakan, selain kuda berencana kembangbiakan kambing etawa, etena, dan sebagainya. Bahkan pengunjung juga bisa perah susu kambing dan ada fasilitas restoran menyediakan makanan dan minuman,” urainya.

5. Kuda bisa dipelihara di rumah

Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke KhalayakAnak-anak sedang belajar berkuda di Siger Horse Stable PKOR Way Halim Kota Bandar Lampung, Selasa (5/1/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Masyarakat bisa memelihara kuda di kediaman pribadi. Konsep umumnya sama seperti masyarakat memelihara sapi, kerbau, atau kambing.

“Minimal kendang ukuran 3 x 3 meter. Saya contohkan seperti di Garut, disana warga ada pelihara kambing, sapi, hingga kuda. Pelihara kuda itu legal, terpenting saat memiliki kuda itu, terdaftar melalui biro registrasi kuda. Itu semacam akte lahir dan penelurusan generasi kudanya,” jelas Rasyid.

Terkait pemberian pakan, ia menyatakan, kuda cukup diberi pakan konsentrat dan rumput. Pemberian konsentrat indikatornya berdasarkan bobot kuda. Semisal bobot kuda 400 kilogram, minimal asupan konsentrat 1,5 persen dari bobot kuda.

“Dari satu setengah (persen) ini, sehari bisa dibagi rata-rata tiga kali sehari plus rumput. Kalau rumput tidak ada batasan pemberian,” jelas Rasyid.

6. Gencar sosialisasi ke sekolah dan mahasiswa

Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke KhalayakAnak-anak sedang belajar berkuda di Siger Horse Stable PKOR Way Halim Kota Bandar Lampung, Selasa (5/1/2021). (IDN Times/Martin L Tobing).

Rasyid optimistis, ke depan masyarakat di Lampung bakal menyukai menunggang kuda dan menjadi olahraga favorit. Pihaknya pun enggan jemawa meski menjadi salah satu perintis stable di Bumi Ruwa Jurai.

“Memang kami akui, pandemik ini ada tantangannya. Sebelumnya kamu rutin sosialisasi ke TK hingga SD, tapi saat pandemik belajar online. Tapi dua bulan terakhir mulai bangkit lagi,” terangnya.

Rasyid menyakini, belajar berkuda sejak usia dini, bibit potensial menjadi atlet berprestasi. Itu juga selaras kian banyaknya stable di Bandar Lampung. Semisal dari kumpulan stable ini bisa menggelar kejuaraan, menjadi indicator menjaring bibit atlet berbakat.

Ia menambahkan, Siger Horse Stable juga bekerja sama dengan mahasiswa Jurusan Peternakan Universitas Lampung (Unila). Konsepnya, mahasiswa gratis menunggang kuda, praktik merawat dan memantau perkembangbiakan. “Mereka bisa praktik langsung, kami dapat juga edukasi dari mereka seperti perawatan dan pemberian pakan,” jelasnya.

7. Dua kali seminggu

Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke KhalayakM Naufal Ramadhan (13) salah satu anak hobi menunggang kuda. (IDN Times/Martin L Tobing).

M Naufal Ramadhan (13) salah satu anak hobi menunggang kuda. Hobi itu ditekuninya sejak 2018 akhir.

Pelajar Sekolah Alam Lampung ini mengatakan, butuh satu bulan demi berhasil menunggang kuda. Seluruh proses mulai dari perkenalan dengan kuda, teknik dasar ditekuninya dengan semangat.

“Suka naik kuda karena sunah, sehat, dan memang suka hewan. Seminggu rata-rata dua kali (menunggang),” jelasnya.

8. Berharap merengkuh predikat bintang dua

Melongok Hobi Berkuda di Bandar Lampung, Ingin Membumikan ke KhalayakRasyid Trisandi (kiri), owner Siger Horse Stable. (IDN Times/Martin L Tobing).

Rasyid Trisandi, owner Siger Horse Stable merupakan atlet berkuda spesialisasi ketahanan (endurance). Spesialisasi berkuda yang ditekuninya itu membuatnya meraih peringkat one star (bintang satu).

“Endurance ini ada peringkatnya, dari one star, two star dan seterusnya. Jika ingin naik pangkat, ada tahapannya. Semisal, mau raih one star ini, harus lulus endurance 2x40 kilometer (km), lanjut 80 (km) dua kali. Semisal berhasil 100 kilometer, baru dapat one star dan bisa ikut event internasional,” katanya.

Rasyid menjelaskan, Maret 2020 lalu berencana meraih peringkat two star di Australia menempuh endurance 120 km. Namun, asa itu ditunda sementara lantaran pandemik COVID-19.

“2020 gak ikut (event sama sekali). Akhir Desember ada event di Malaysia, tapi pesertanya sepi. Saya mulai ikut event internasional sejak 2019 dan nasional sejak 2018. Endurance khusus tunggangi kuda Arab, dan di Indonesia ini track-nya belum ada, di kawasan Asia baru ada di Uni Emirat Arab dan Malaysia,” jelasnya.

Baca Juga: Arena Berkuda Super Keren di Jakarta? Yuk Berkunjung ke JIEP!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya