Ini Tiga Kabupaten Lampung Dibidik Pengembangan Hortikultura

Topografi ketinggian 800-1200 meter DPL

Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Lampung menindaklanjuti arahan Menko Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut B Pandjaitan, pada Rapat Koordinasi Pembangunan Infrastruktur dan Transportasi di Provinsi Lampung beberapa hari lalu. Dalam rapat tersebut, Luhut meminta pengembangan sektor pertanian khususnya sektor hortikultura di Provinsi Lampung, mengidentifikasi calon lokasi pengembangan pertanian dan perkebunan pada wilayah dengan topografi berada pada ketinggian 800-1200 meter di atas permukaan laut, serta rencana pembangunan Pusat Kegiatan Olahraga (Sport Center).

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengatakan, Provinsi Lampung memiliki potensi sektor pertanian yang luar biasa. Misalnya, sektor hortikultura dan perkebunan, antara lain: bawang putih, merah, cabai, sayuran, pisang, alpokat, kopi, lada dll.

"Salah satu model pengembangan agrobisnis hortikultura dapat dilakukan dengan pola menggerakkan dan mengembangkan jejaring usaha dan informasi antar pelaku agrobisnis hortikultura di sentra produksi dan sentra pemasaran atau konsumen. Prinsip pokoknya adalah melalui pengembangan wilayah dan pembinaannya dilakukan melalui pendekatan pengembangan suatu Kawasan Agrobisnis Hortikultura (KAHORTI)," ujarnya dalam pernyataan tertulis, Minggu (31/1/2021).

1. Hortikultura dan perkebunan dikembangkan di Tanggamus, Lampung Barat dan Pesisir Barat

Ini Tiga Kabupaten Lampung Dibidik Pengembangan Hortikulturabbtphsmg.wordpress.com

Potensi pengembangan komoditas sektor pertanian khususnya hortikultura dan perkebunan akan fokus pengembangan wilayah dengan topografi berada pada ketinggian 800-1.200 meter di atas permukaan laut. Daerahnya seperti di Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat.

Arinal menjelaskan, perspektif model pengembangan agrobisnis sayuran di kawasa itu, ke depan dapat dilakukan melalui pengintegrasian dengan Program Agropolitan. Caranya, mendudukkan peran dan fungsi kelembagaan komunitas lokal, kelompok tani, kelembagaan ekonomi, pelaku agrobisnis, dan kelembagaan pemerintah melalui sistem koordinasi yang harmonis.

"Adanya kerja sama usaha antara pelaku agrobisnis diharapkan dapat meningkatkan saling ketergantungan, saling memperkuat, dan saling menguntungkan. Dalam rapat disimpulkan, di dalam penentuan potensi pengembangan kawasan pertanian di dataran tinggi, diperlukan kajian guna tersedianya data dan informasi sumber daya lahan, terutama data spasial yang menyajikan karakteristik tanah/lahan, potensi dan tingkat kesesuaian lahan, distribusi dan luasannya" urai gubernur.

Baca Juga: Petani Millenial Lampung Pakai Panel Surya Sumber Listrik Hidroponik

2. Sosialisasikan Kartu Petani Berjaya ke 1.000 desa secara virtual

Ini Tiga Kabupaten Lampung Dibidik Pengembangan HortikulturaPemprov terus sosialisasikan Kartu Petani Berjaya kepada pemerintah kabupaten/kota hingga pemerintah desa se-Lampung. (IDN Times/Istimewa)

Arinal mengatakan, tersedianya sebaran potensi pengembangan kawasan secara agroekosistem yang sesuai dan layak untuk dikembangkan di daerah tersebut diharapkan akan memudahkan dalam penyusunan, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan pertanian di daerah dataran tinggi.

Selain itu menurutnya, Pemprov terus sosialisasikan Kartu Petani Berjaya kepada pemerintah kabupaten/kota hingga pemerintah desa se-Lampung. Sosialisasi di masa pandemik digelar secara virtual bersama 1.000 desa se-Lampung khususnya perangkat desa, petani, dan masyarakat

Arinal menambahkan, Kartu Petani Berjaya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan petani dan usaha tani dalam hal permodalan, sarana produksi pertanian, teknologi pertanian. Selain itu, asuransi usaha dan jiwa, penjadwalan tanaman, hingga produksi pasar hasil budidaya, pendampingan dan hilirisasi produk-produk pertanian di Lampung.

"Dengan Kartu Petani Berjaya, Pemerintah Provinsi Lampung berkomitmen untuk dapat menjalankan sektor pertaniannya dengan sebaik mungkin," papar Arinal.

3. Peningkatan luas panen 17,2 persen

Ini Tiga Kabupaten Lampung Dibidik Pengembangan Hortikulturatravel- Dream.co.id

Gubernur mengatakan, meskipun kondisi perekonomian secara nasional menurun, akan tetapi masih banyak capaian yang diperoleh Pemerintah Provinsi Lampung untuk kesejahteraan masyarakat. Di antaranya adalah peningkatan luas panen padi sebesar 17,2 persen atau terjadi peningkatan sebesar 79.958 hektare (Ha) jika dibandingkan dengan luas panen tahun 2019.

Luas panen 17,2 persen itu persentasenya 5 persen dari total luas panen padi di Indonesia tahun 2020. Selain itu, terjadi peningkatan produksi dari 2,16 juta ton menjadi 2,59 juta ton di tahun 2020.

Sementara itu, pada komoditas jagung terjadi peningkatan dari 2,37 juta ton di tahun 2019 menjadi 2,47 juta ton pada bulan Oktober 2020. Diperkirakan menjadi 2,57 juta ton pada akhir tahun 2020, dengan share secara nasional sebesar 9,2 persen.

Sedangkan ubi kayu diperkirakan meningkat dari 4,92 juta ton menjadi 5,07 juta ton akhir Desember 2020. Torehan itushare secara nasional sebesar 30,14 persen.

Komoditas unggulan Lampung lainnya seperti kopi dan lada yang menjadi produksi sebesar 118,145 ribu ton untuk kopi dan 15,23 ribu ton lada.

Baca Juga: Pakar Bilang Industri Pertanian yang Termanfaatkan hanya 25 persen

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya