Ini Keseruan IDN Times Virtual Campus Roadshow Bersama UBL

Write & Publish bikin penasaran mahasiswa

Bandar Lampung, IDN Times – IDN Times Virtual Campus Roadshow Universitas Bandar Lampung  "Write & Publish" digelar, Jumat (27/11/2020) berlangsung sukses. Kegiatan ini disambut antusias para peserta khususnya mahasiswa UBL yang berpartisipasi melalui YouTube dan Zoom.

Gaung utama kegiatan ini adalah mengajak para mahasiswa yang mewakili kaum millennial tertarik untuk menjadi penulis. Itu selaras dengan IDN Times yang memiliki wadah menyalurkan  minat menulis millennial dan Gen Z melalui IDN Times Community.

1. Keseharian mahasiswa dekat dengan media dan digital

Ini Keseruan IDN Times Virtual Campus Roadshow Bersama UBLIDN Times Virtual Campus Roadshow Universitas Bandar Lampung "Write & Publish" digelar, Jumat (27/11/2020). (IDN Times/Istimewa).

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBL, Dr Ida Farida MS, mengatakan, mengapreasiasi kegiatan digelar IDN Times dan UBL. Menurutnya, kegiatan ini menjadi pengalaman baru pihak kampus.  

“Khususnya bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi dan Administrasi Bisnis. Keseharian kita ini dekat dengan media dan digital. Bahkan yang tua-tua pun juga aktif,” ujarnya.

Ida berharap, adanya kolaborasi dengan IDN Times, UBL beserta mahasiswa bisa mendapatkan ilmu, belajar wawasan baru.

2. Bisa tulis artikel apapun

Ini Keseruan IDN Times Virtual Campus Roadshow Bersama UBLIDN Times Community. (IDN Times)

Editor in Chief IDN Times, Uni Lubis, mengutarakan, kegiatan roadshow ke UBL sudah direncanakan sejak 2019, tapi baru bisa digelar tahun ini. Meski ada pandemik, tak mengurangi nilai kegiatan yang digelar secara virtual.

“Ini kesempatan baik bagi kami memperkenalkan diri kepada mahasiswa UBL. Saya pernah datang ke kampus ini. Kampusnya keren banget, modern, kayak kampus di luar negeri. Dibangun dengan fasilitas dan rencana inovasi ke depan,” ujarnya.

Terkait materi seputar "Write & Publish" menurut Uni, pihaknya tidak memposisikan diri ingin mengajari, tapi sharing session. Menurutnya, tema yang diusung menarik bagaimana selama pandemik ini dapat tetap kreatif.

“IDN Times ini menyasar segmen millennial dan Gen Z. Kenapa kami berkembang pesat karena punya keunikan dan keunggulan yaitu community writers yang ada sejak Februari 2017,” terang Uni.

Saat ini, ada lebih dari 100 ribu penulis yang tergabung dalam IDN Times Community. Dari total tersebut 34 ribu di antaranya merupakan penulis aktif mayoritas berlatar mahasiswa.

“Mereka bisa tulis artikel apa saja, seperti politik, ekonomi, luar negeri, gaya hidup, cerita unik dan sebagainya. Kalau artikelnya oke, bisa diterbitkan,” papar Uni.

Baca Juga: Fakta Menarik Universitas Bandar Lampung Kamu Perlu Tahu

3. IDN Times Community berbeda dengan blog

Ini Keseruan IDN Times Virtual Campus Roadshow Bersama UBLBerbagai Sumber

Editor in Chief IDN Times, Uni Lubis, mengatakan IDN Times Community konsepnya adalah Users Generated Content (USG). Konsep itu berbeda dengan blog.

“Penulis  bisa dapat uang saku tambahan melalui IDN Times Community. Artikel yang terbit itu dapat koin dan koin yang dikumpulkan itu dapat ditukar dengan uang tunai,” ujarnya.

Merujuk hal itu, ia mengajak mahasiswa UBL yang mempunyai minat menulis untuk mengirim artikel ke IDN Times Community. “Bisa (tulis artikel) lewat laptop dan handphone melalui IDN App,” kata Uni.

4. Menulis akrab dengan keseharian anak muda

Ini Keseruan IDN Times Virtual Campus Roadshow Bersama UBLAfkari Book

IDN Times Virtual Campus Roadshow Universitas Bandar Lampung  "Write & Publish" menghadirkan pembicara Stella Azasya selaku Creative Writer IDN Times. Ia membagikan pengalamannya sebagai penulis di IDN Times Community.

Menurutnya, setiap hari anak muda dan siapapun terkoneksi dengan media, khususnya media sosial. Menulis baginya, tak harus menerbitkan buku, atau bekerja di perusahaan media.

“Sebenarnya setiap kita bisa menulis. Contohnya, bikin essai, kerjakan laporan, hingga update status medsos pun itu menulis. Kita keluarkan suatu karya, pemikiran sendiri, sudah bisa disebut penulis,” ujar Stella.

5. Ada empat tips agar artikel terbit

Ini Keseruan IDN Times Virtual Campus Roadshow Bersama UBLIDN Times community

Dalam kegiatan virtual ini, Stella Azasya juga menyampaikan perbedaan publisher platform antara blog dan USG publisher. Ia mengatakan, konsep menulis melalui blog, pemilik blog memiliki hak penuh ingin menulis apa, bebas usung topik apa pun, hingga kapan waktu yang pas untuk diterbitkan dan orang lain bisa langsung membacanya.

“Kalau USG publisher, ada sistem sunting, gak bisa kayak blog. Editor akan menimbang, layak gak tulisannya dibaca orang, sesuai gak, dan beberapa pertimbangan lain yang menjadi ketentuan IDN Times Community,” paparnya.

Stella juga memberikan tips agar artikel penulis dapat terbit di IDN Times Community. Ada empat tips yang dapat dijadikan acuan penulis yakni, sudut pandang; ejaan dan kalimat; karakter media; dan topik.

Sudut pandang menurutnya, adalah perspektif cara kita melihat sesuatu. Meski topiknya sudah umum, namun dengan adanya sudut pandang yang lebih spesifik dan unik, akan memberi nilai plus, dan membedakan tulisan dengan orang lain.

Tips ejaan dan kalimat, Stella menerangkan, mencakup tata bahasa yang rapi, kalimat yang efektif dan efisien. Untuk itu, penulis diimbau pelajari lebih dulu penulisan dasar, dan penggunaan tanda baca yang baik dan benar.

“Untuk tips karakter media, kenali karakter medianya, ikuti syarat dan ketentuan berlaku, pelajari gaya bahasa, topik-topik artikel, yang diterbitkan oleh media tersebut. Sedangkan  topik, usung topik pembahasan yang unik, antimainstream,  menghibur, bermanfaat dan ada news value. Cara paling mudah baca artikel yang ada di IDN Times,” jelasnya.

6. Cara bikin artikel catchy

Ini Keseruan IDN Times Virtual Campus Roadshow Bersama UBLDok IDN Times

Stella Azasya meyakini, membuat tulisan yang dapat menarik editor menerbitkan tulisan si penulis mudah diterapkan. Ia memberikan tiga tips untuk “meluluhkan” hati editor IDN Times Community.

“Berikan wow dan aha effect kepada pembaca, mudah dipahami oleh pembaca, dan judul dan isi artikel nyambung, fokus pada kata kunci. Begitu juga dengan editor yang tertarik untuk sunting tulisannya biasanya ada tahapan seperti cek judul artikel, ide tulisan atau topik, angel, kesinambungan antara judul dan isi keseluruhan artikel, bahasa, serta ejaan," paparnya.

Terkait penulis terkendala mencari ide tulisan, Stella menyatakan, ide bisa dari apapun. Contohnya, berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain, acara, kejadian besar, hingga bencana alam. Bahkan hal viral di media sosial dapat dijadikan ide tulisan.

“Carilah topik atau angle tulisan yang unik dan gak banyak dibahas atau ditulis banyak orang. Makin mengerucut dan makin spesifik topik pembahasannya, semakin  menarik untuk dibaca. Pastikan juga memahami topik yang kami bahas di artikelmu,” ujarnya.

Baca Juga: 10 Langkah demi Langkah Bikin Artikel di IDN Times Community

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya