Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Status Masih Level III Siaga

Erupsi terekam seismogram durasi 79 detik

Lampung Selatan, IDN Times -  Aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau kembali terjadi, Minggu (17/7/2022). Dinukil dari magma.esdm.go.id, terjadi erupsi dengan awan abu pukul 08.47 WIB.

Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 56 mm dan durasi maksimum 79 detik.

1. Tinggi abu vulkanik 2.157 meter di atas permukaan laut

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Status Masih Level III SiagaBNPB

Tercatat juga tinggi awan abu vulkanik diperkirakan sekitar 2.157 meter di atas permukaan laut. Informasi awan vulkanik merujuk visual langsung dari CCTV teramati letusan dengan warna asap letusan abu-abu hitam tebal dari puncak gunung berapi, arah angin pelan ke selatan.

Imbas serupsi merujuk pengamatan kegempaan, terjadi 2 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 12-19 mm, dan lama gempa 5-10 detik. Terjadi juga 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-28 mm, dominan 2 mm.

2. Abu vulkanik tergolong normal

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Status Masih Level III SiagaAnak Gunung Krakatau (ANTARA FOTO/Atet Dwi Pramadia)

Kepala Pos Pantau GAK Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi, mengatakan, kondisi GAK masih fluktuatif. Menurutnya, meski masih sesekali mengeluarkan abu vulkanik, itu tergolong normal.

"Tadi (siang) sempat mengeluarkan abu vulkanik diperkirakan setinggi 1.000 meter, tidak seperti pagi tadi," katanya.

Lebih lanjut disampaikan Andi, tidak ada dampak abu vulkanik ke pemukiman warga.

3. Masih status level III

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Status Masih Level III SiagaGunung Berapi AnaK Krakatau (commons.wikimedia.org/Lord Mountbatten)

Kepala Pos Pantau GAK Desa Hargo Pancuran, Andi Suardi menyampaikan, pascainsiden ini cuaca di sekitar GAK terpantau cerah hingga berawan, angin lemah berhembus ke arah timur laut. Suhu udara sekitar lokasi 25.6-26.1°C. dengan tingkat kelembaban 67-72 persen.

Ia menambahkan, status GAK saat ini masih Level III (Siaga). Pihaknya juga mengimbau mulai dari masyarakat, pengunjung, wisatawan, hingga para pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau sementara waktu.

"Kami minta untuk tidak melakukan segala bentuk beraktivitas apapun, dari Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dari kawah aktif dan masuk level III siaga," ucap Andi, saat dimintai keterangan. 

4. Jangan mudah terpancing hoaks

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Status Masih Level III SiagaIlustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Andi juga meminta para masyarakat agar tidak mudah terpancing isu atau pemberitaaan dari pihak-pihak tak bertanggungjawab, atau tidak benar alias hoaks.

"Tetap tenang, silahkan aktivitas seperti biasa. Pada intinya, jangan terpancing isu-isu tsunami atau apalah itu yang tidak benar, setiap perkembangan aktivitas Anak Krakatau akan terus kami pantau dan laporkan," tandas dia.

5. Tidak ada rute penerbangan terdampak

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Status Masih Level III SiagaBandar Udara Radin Intan II. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi, menjelaskan, pihaknya memantau intensif pada sebaran abu vulkanik dari aktivitas erupsi tersebut. Itu terkait potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.

Pemantauan dilakukan di beberapa bandara. Di antaranya, Salakanagara Tanjung Lesung, Taling Lampung Barat, dan Radin Inten II Lampung)melalui sejumlah lokasi kerja AirNav, di antaranya Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC), Bandar Lampung, Halim, dan Curug.

"Tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav. Tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, dan tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau," kata Rosedi dalam keterangan resmi.

Rosedi mengatakan, AirNav telah menerbitkan Ash NOTAM (ASHTAM) Nomor VAWR2492 yang berlaku 24 jam sejak 16 Juli 2022 pukul 23.40 WIB hingga nanti malam untuk menyebarluaskan informasi aktivitas erupsi tersebut kepada seluruh stakeholder penerbangan, terutama kepada para pengguna jasa navigasi penerbangan.

AirNav juga telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu;

Baca Juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi Lagi, Semburan Abu Vulkanik 500 Meter!

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya