Dies Natalis Emas, Rektor UBL Serahkan Aplikasi KPB ke Gubernur Arinal

Penyerahan naskah Hibah Daerah ke gubernur Lampung

Bandar Lampung, IDN Times - Momen Dies Natalis Emas Universitas Bandar Lampung (UBL) 2022, Rektor UBL Prof M Yusuf S Barusman menandatangani naskah Hibah Daerah Aplikasi Kartu Petani Berjaya (KPB) dengan Gubernur Lampung. Aplikasi KPB sebelumnya dikembangkan UBL kini resmi diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Lampung.

Menurut Yusuf, UBL sebagai suatu institusi berperan membangun suatu peradaban bangsa tentu tidak terlepas dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. KPB merupakan salah satu wujud dari implementasi tri darma perguruan tinggi melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

"Kami sangat berterima kasih dan bangga dapat membantu mewujudkan ide dan gagasan Pak Gubernur dalam memajukan masyarakat Lampung, terutama petani melalui Program Kartu Petani Berjaya," ucapnya dalam keterangan resmi, Rabu (13/7/2022).

Baca Juga: 6 Mahasiswa Arsitektur UBL Ikut Program Pertukaran Mahasiswa ke Jepang

1. Bermula bentuk tim kecil

Dies Natalis Emas, Rektor UBL Serahkan Aplikasi KPB ke Gubernur ArinalRektor UBL Prof M Yusuf S Barusman menandatangani naskah Hibah Daerah Aplikasi Kartu Petani Berjaya (KPB) dengan Gubernur Lampung, Senin (13/7/2022). (Dok. UBL)

Yusuf bercerita, mulanya UBL membentuk tim kecil untuk merealisasikan ide Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. Dari tim kecil akhirnya menjadi tim sangat besar dan melibatkan berbagai pihak, mulai dari pembangunan sistem sampai teknologi informasinya,

"Alhamdulillah KPB dapat kita wujudkan untuk kemajuan masyarakat," jelasnya.

2. Apa itu KPB?

Dies Natalis Emas, Rektor UBL Serahkan Aplikasi KPB ke Gubernur ArinalIlustrasi petani. (Dok. Pixabay)

KPB adalah suatu program menghubungkan semua kepentingan pertanian dengan tujuan mencapai kesejahteraan petani dan semua pihak yang terlibat dalam proses pertanian secara bersama-sama. Ukuran kinerja keberhasilan dalam KPB meliputi peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP), peningkatan keuntungan usaha tani, efisiensi usaha tani, dan peningkatan produksi dan produktivitas.

Pihak yang dilibatkan dalam KPB yakni petani, distributor sarana produksi, poktan, penyuluh, kios, lembaga keuangan, pembeli, ahli dan pemerintah daerah. Sementara fungsi KPB tersebut meliputi ketersediaan benih, bibit, dan pupuk, penanganan panen dan pasca panen, pendampingan budidaya, ketersediaan teknologi pertanian, permodalan, manajemen risiko usaha tani, jadwal tanam dan penyaluran air irigasi.

3. Gubernur apresiasi terobosan UBL

Dies Natalis Emas, Rektor UBL Serahkan Aplikasi KPB ke Gubernur ArinalRektor UBL Prof M Yusuf S Barusman menandatangani naskah Hibah Daerah Aplikasi Kartu Petani Berjaya (KPB) dengan Gubernur Lampung, Senin (13/7/2022). (Dok. UBL)

Arinal Djunaidi mengatakan, saat ini Pemerintah Provinsi Lampung banyak memperoleh apresiasi dari pemerintah pusat. Salah satunya terkait produksi padi tertinggi nasional sehingga dapat menjadi salah satu penyangga program ketahanan pangan nasional.

Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan apresiasi dalam hal penanganan pencegahan penyebaran COVID-19. Termasuk dalam masa pemulihan ekonomi, hal tersebut menurut Arinal tidak terlepas peran Program Kartu Petani Berjaya.

"Sejalan dengan apa yang saya sampaikan, saya ingin bagaimana mewujudkan Lampung sebagai lokomotif pertanian. Meskipun pertanian kita sudah cukup berhasil (melalui KPB), tapi saya ingin lebih bergema, (KPB) dapat dimanfaatkan oleh masyarakat lebih luas, masyarakat Indonesia," ucap Gubernur.

Arinal pun mengapresiasi terobosan UBL sudah mengembangkan aplikasi KPB. "Atas nama Pemerintah Provinsi Lampung saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Rektor UBL atas kerja kerasnya dalam membantu pengembangan dan penyempurnaan aplikasi Kartu Petani Berjaya," jelasnya.

Baca Juga: Kisah Shefira Wisudawan Berprestasi UBL, Anak Petani dan Penjual Gorengan

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya