Di Lamsel Ada Kasus Omicron, tapi PTM 100 Persen Tetap Digelar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lampung Selatan, IDN Times - Kabupaten Lampung Selatan masih terus laksanakan kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen sistem 2 shift. Padahal, kasus positif COVID-19 di wilayah setempat saat ini meningkat.
Kendati demikian, pemerintah kabupaten setempat mengklaim, mengantisipasi adanya penyebaran varian Omicron COVID-19, pelaksanaan PTM harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat dan terus mengikuti perkembangan aturan yang ada.
1. Minta satuan sekolah disiplin terapkan prokes ketat
Asisten Bidang Administrasi Umum Pemkab Lampung Selatan, Badruzzaman mengatakan, beberapa wilayah di Provinsi Lampung telah mengalami peningkatan kasus COVID-19 cukup tinggi. Hal tersebut menjadi salah satu kekhawatiran pemerintah menerapkan kebijakan terkait kelanjutan penerapan PTM di sekolah.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia meminta agar setiap satuan sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Harapannya, mampu menekan penyebaran Kasus varian Omicron COVID-19 di Kabupaten Lampung Selatan.
“Kadar bahayanya beda dengan (varian) Delta. Tidak parah seperti Delta tapi penyebarannya lebih cepat daripada Delta. Jangan longgar, jangan sampai nanti lama-lama sabun cuci tangan aja gak ada. Prokesnya harus diperketat,” kata Badruzzaman, Selasa (8/2/2022).
Baca Juga: Cara Disnakeswan Lampung Selatan Maksimalkan Hasil Ternak Unggul
2. Bila kasus meningkat, belajar daring bakal kembali diterapkan
Kepala Dinas Pendidikan Lampung Selatan Yespi Cory menjelaskan, situasi setiap satuan pendidikan terkait penyebaran varian Omicron masih terbilang kondusif dan aman. Namun demikian, apabila situasi penyebaran varian itu terus meningkat, pembelajaran dengan sistem daring terpaksa akan kembali dilaksanakan di Kabupaten Lampung Selatan.
“Untuk kondisi di Lampung Selatan Masih kondusif, prokes kita laksanakan dengan ketat, apalagi sudah ada satu anak yang terpapar. Masih bisa kita pertahankan dengan sistem 50 persen, 50 persen. Sambil nunggu situasi, kalo meningkat mau tidak mau harus daring,” katanya.
Lebih lanjut Yespi mengatakan, pihaknya bersama jajaran terkait juga telah melakukan rapat untuk peningkatan prokes di setiap satuan pendidikan. “Tanggal 4 kemarin kami mengadakan rapat, termasuk juga bersama seluruh K3S Lampung Selatan. Dalam rapat tersebut juga termasuk membicarakan prokes untuk lebih ketat,” ujarnya.
3. Ada 35 kasus dari Januari hingga pekan pertama Februari 2022
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Joniyansyah mengatakan, Januari 2022 hingga 6 Februari 2022 , kasus COVID-19 di kabupaten setempat telah bertambah sebanyak 35 kasus. Meski begitu, menurutnya penerapan PTM di satuan pendidikan masih bisa diterapkan hingga sebulan kedepan. Mengingat, wilayah Kabupaten Lampung Selatan berada dalam level 1.
“Peningkatannya semakin tajam di masyarakat pasti akan berdampak juga terhadap siswa-siswa di sekolahan. Bahkan juga sudah ada, tapi kalau nanti kasusnya sudah ada diatas 50 kasus, PTM harus diberhentikan,” ujarnya.
Joniansyah menuturkan, pihaknya juga terus melakukan tracing dan testing terkait dengan perkembangan penyebaran kasus COVID-19. Bahkan, telah dilakukan pula sampel swab secara acak di beberapa sekolah, untuk meningkatkan keamanan peserta dan tenaga pendidik.
4. Vaksin booster tenaga pendidik ditarget selesai Maret 2022
Joniyansyah menjelaskan, seluruh tenaga pendidik di Kabupaten Lampung Selatan juga akan melaksanakan Vaksin Booster. Program itu ditargetkan akan selesai Maret 2022 mendatang.
“Termasuk tadi sampel secara acak, kami sudah tingkatkan. Aturannya kalau 1 kasus itu sampel acak 15 anak, kami tingkatkan jadi 30 anak. Kami juga punya data real terkait hal tersebut. Bahkan sampel acak juga menjadi salah satu Indikator terkait dengan dengan level, Alhamdulillah kuta sekarang masih di level 1,” katanya.
Baca Juga: Anak Krakatau Erupsi 9 Kali, Pemantau: Jauhi Kawah Radius 2 Km