Beli Buku Gratis Kopi dan Berdonasi, Galang Dana Rumah Informasi Sejarah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Metro, IDN Times - Penggalangan dana Rumah Informasi Sejarah (RIS) Metro terus dilakukan. Tak hanya menyasar para pemangku kepentingan, tapi komunitas Sahabat Dokteeswoning juga melibatkan partisipasi publik yang lebih luas.
Kian Amboro sejarawan UM Metro yang terlibat dalam Sahabat Dokterswoning mengatakan, cara partisipasi terbaru dilakukan pihaknya adalah memasarkan buku berjudul Menyebar Semangat Sejarah Lokal. Buku ini ditulis oleh belasan orang dari berbagai kalangan mulai dari dosen, peneliti, mahasiswa, pegiat sejarah dan lain-lain.
Baca Juga: Fakta Dua Bangunan Sejarah di Metro Layak Jadi Cagar Budaya
1. Beli buku gratis kopi dan berdonasi
Kian mengatakan, buku Menyebar Semangat Sejarah Lokal dipasarkan seharga Rp100.000. Dari harga jual buku tersebut menurutnya, pembeli mendapat keuntungan.
"Satu buku dan empat buah Sekoli Kopi. Bayar satu dapat lima plus sudah ikut mendukung pengerjaan Rumah Informasi Sejarah Metro," celoteh Tibi sembari berpromosi," Sabtu (7/8/2021).
"Partisipasi publik sekecil apapun sangatlah penting dalam upaya pelestarian sejarah dan bangunan cagar budaya." timpal Kian.
2. Didukung peneliti LIPI
Penerbitan buku ini didanai oleh PMB LIPI dan dieditori Arman Az. Buku juga diberikan pengantar oleh Kepala PMB LIPI Prof Ahmad Najib Burhani dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia.
Hidayatullah Rabani, peneliti PMB LIPI menjelaskan, dukungan terhadap penerbitan buku ini merupakan wujud komitmen para peneliti LIPI terhadap pengembangan sejarah lokal.
"Tak hanya bernilai edukasi dan literasi buku ini juga digunakan para pegiat sejarah untuk mendukung pengerjaan Rumah Informasi Sejarah yang dikerjakan secara mandiri dan didanai publik, ini mengagumkan," jelasnya.
3. Proses pengerjaan RIS kini capai 60 persen
Ahmad Satibi, perwakilan Sahabat Dokterswoning mengatakan, proses pengerjaan RIS Metro telah mencapai 60 persen. "Kami terus mengerjakan setiap harinya agar bisa selesai secepatnya,"jelasnya.
Satibi menambahkan, launching buku rencananya dilakukan berbarengan dengan launching Sekoli Kopi, RIS, dan Aplikasi Metro Mobile Heritage yang dibuat oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Metro.
"Jadwalnya menyusul,masih melihat perkembangan PPKM dan aturan pemerintah. Launchingnya sederhana tidak melibatkan banyak orang dan menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
Baca Juga: Keren! Millenials Kota Metro Desain Rumah Informasi Sejarah